Melongok Seni Stempel dari RRC

Melongok Seni Stempel dari RRC

- detikNews
Jumat, 07 Okt 2011 16:03 WIB
Jakarta - Sebagian masyarakat melihat pembuat stempel merupakan pekerjaan tukang yang bisa dikerjakan di pinggir jalan. Namun tidak demikian di dataran China.

Di sana, pekerjaan membuat stempel ditekuni dengan serius bahkan menjadi karya seni yang sangat menggugah emosi.

Seperti terlihat dari karya seni stempel Li Lanqing yang dipamerkan di Museum Nasional, Jakarta. Setiap guratan di sebuah batu atau keramik khusus untuk stempel mempunyai makna sendiri dan penuh pesan filosofi, keselarasan alam, kesehatan, motivasi, hingga moral kenegaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, pada gagang stempel, akan dipahat khusus dengan bentuk disesuaikan dengan pesan yang ada dalam stempel. Dari yang berbentuk patung klasik China, dewa-dewa atau dongeng Kong Hu Cu, hingga patung separuh badan tokoh-tokoh komunis seperti Tolstoy.

"Awalnya merupakan seni kekaisaran untuk stempel surat-surat kerajaan dan dinasti. Lama kelamaan, saat ini menjadi seni ukir yang sangat membutuhkan kekhususan dan ketekunan. Biasa digunakan untuk menstempel buku, lukisan atau dokumen lain yang diperlukan. Beberapa menjadi karya seni yang bernilai tinggi," kata Mia Asriani, salah satu panitia yang memboyong puluhan karya Li Lanqing tersebut di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jumat (7/10/2011).

Dalam sejarahnya, seni ukir stempel menggunakan aksara Tiongkok di atas logam, giok, batu atau keramik. Tinta stempel dibuat dari Yinni, sebuah tinta pastel berwarna merah menyala.

"Karya seni ukir stempel ini dipengaruhi kaligrafi China pada periode perang dan Dinasti Qin," imbuhnya.

Li Lanqing yang lahir pada tahun 1932 tidak mempunyai dasar pendidikan seni secara khusus. Dia justru belajar di Universis Fudan lalu meneruskan ke Universitas Moskow. Li juga banyak menghabiskan pekerjaannya sebagai birokrat di lembaga pemerintah seperti Menteri Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri. Tahun 1993, Li diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri. Tahun 1997 ia diangkat sebagai anggota dewan harian Politbiro Komite Sentra Partai Komunis Tiongkok (PKT).

"Di tengah kesibukan beliau, masih sempat membuat karya ukir stempel sebagai sebuah perenungan, pesan filosofis dan pengabdian kepada seni," tandas Mia.

Pameran yang dibuka Menkokesra Agung Laksono Kamis (6/10/2011) malam dihadiri oleh berbagai pecinta seni Tiongkok serta perwakilan dari Kedutaan Besar RRC di Jakarta. Rencananya, pameran ini akan digelar hingga 21 Oktober tanpa dipungut biaya.

(Ari/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads