TPU Pondok Ranggon Stop Terima Jenazah Tanpa Identitas

TPU Pondok Ranggon Stop Terima Jenazah Tanpa Identitas

- detikNews
Kamis, 06 Okt 2011 09:24 WIB
Jakarta - Kepala Suku Dinas Pemakaman Jakarta Timur, I Made Sudiarta, menyatakan pihaknya telah menyetop pemakaman jenazah tanpa identitas (Mr X) di TPU Pondok Rangon. Hal ini disebabkan keterbatasan lahan di lokasi pemakaman umum itu.

"TPU Pondok Rangon terlalu ramai, setiap harinya ada 7 sampai 8 jenazah yang dimakamkan. Sebenarnya lahan sih ada untuk Mr X namun karena jumlah jenazah umum juga banyak maka sejak 2001 kami tidak berikan lagi," kata Sudiarta saat dihubungi wartawan, Kamis (6/10/2011).

Sudiarta menjelaskan, pemakaman jenazah tanpa identitas dialihkan ke sejumlah TPU yang ada di Jakarta, seperti TPU Semper, TPU Kampungkandang (Jakarta Utara), TPU Tegalalur dan TPU Srengseng (Jakarta Barat).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk jenazah teroris di Pondok Rangon sudah disediakan di blok AA1 yang bisa menampung 224 jenazah teroris" ujar Sudiarta.

Penyetopan pemakaman Mr X di areal TPU Pondok Ranggon juga dilakukan untuk mencegah terjadinya penyerobotan lahan makam oleh warga. Penyerobotan terjadi karena warga terkesan cuek untuk menempati lahan makam jika yang dikuburkan adalah jenazah Mr X.

"Jika areal tersebut tetap disediakan untuk pemakaman jenazah mister X, banyak warga menempati lahan untuk tempat tinggal," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini dari 28 TPU yang ada di Jakarta Timur, setiap harinya diprediksi menerima sekitar 40 jenazah yang harus dimakamkan.

Hingga saat ini TPU Pondok Ranggon menampung beberapa nama pelaku sekaligus korban aksi terorisme, mereka adalah pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, M Syarif yang dimakamkan pada 22 April 2011.

Pelaku terorisme lain yang dimakamkan di Pondok Rangon adalah M Syahrir dan Syaifudin Zuhri.
Syaifudin dan Syahrir tewas dalam penggerebekan di Ciputat, Tangerang, Banten pada 2009 lalu. Keduanya dimakamkan pada 13 Oktober 2009.

Selain itu ada juga Ridwan alias Nico Prestiando. Ridwan adalah pengawal gembong teroris Dulmartin. Ridwan tewas dalam penyergapan oleh Detasemen Khusus 88 di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Jenazah Ridwan dimakamkan di (TPU) Pondok Ranggon pada 13 Maret 2010.

Kemudian ada dua jenazah terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Cawang, Jakarta Timur. Salah satunya teridentifikasi sebagai Hasan Noer. Mereka juga dimakamkan di TPU Pondok Ranggon pada 8 Agustus 2010.

Jenazah terakhir yang dimakamkan adalah Ahmad Yosepa Hayat. Hayat meledakkan dirinya di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, pada 25 September 2011. Hayat dimakamkan hari ini 27 September 2011.

(nal/nal)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads