“Tiap hari SMS yang dicuri mencapai Rp 300 juta/operator. Itu dilakukan kepada semua pelanggan, merata melalui berbagai modus SMS kuis dan lain-lain,“ kata Triyanto, koordinator aksi dari Lingkar Studi Mahasiswa Jakarta (Lisuma) usai aksi di depan gedung Kemenkoinfo, Jl Medan Merdeka Barat, Selasa (4/10/2011).
Hanya saja, masyarakat tidak akan mengira pulsanya dicuri. Sebab, tiap nomor dibobol pulsanya pada kisaran Rp 3.000 hingga Rp 5.000 perhari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Triyanto sedang mengumpulkan pengaduan masyarakat yang menjadi korban pencurian pulsa. Mereka keliling dari tempat keramaian dan akan mendata untuk dibawa ke ranah hukum.
“Hasilnya akan kita bawa ke wilayah hukum. Bentuknya bisa ganti rugi atau class action. Sudah 3 hari kami membuka posko pengaduan, 118 orang mengaku pulsanya dicuri. Itu belum termasuk yang lewat telepon, Facebook maupun Twitter,“ tukasnya.
Dalam aksi bakar pulsa tersebut, belasan polisi berjaga di depan gedung kementerian. Pintu utama sempat ditutup untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Usai beraksi sekitar 60 menit, massa bubar dengan sendirinya.
(Ari/lrn)