Wakadisdik DKI: Kalau Tak Bisa Tahan Emosi Jangan Jadi Guru

Wakadisdik DKI: Kalau Tak Bisa Tahan Emosi Jangan Jadi Guru

- detikNews
Jumat, 30 Sep 2011 12:02 WIB
Jakarta - Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Agus Suradika menentang keras perlakuan kasar seorang tenaga pendidik kepada muridnya. Menurut Agus, jika seorang guru tidak bisa mengendalikan emosinya lebih baik tidak memilih profesi sebagai tenaga pengajar.

"Saya punya pandangan, kalau tidak bisa menahan emosi jangan jadi guru," sindir Agus saat berbincang dengan detikcom, Jumat (30/9/2011).

Agus mengatakan, harusnya seorang guru bisa menganggap anak-anak didiknya seperti anak sendiri. Agus juga menilai, pribadi yang dewasa harus bisa mengendalikan emosi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Guru itu harus bisa mengendalikan emosi. Siswa itu kan anaknya sendiri, sebagai orang dewasa seharusnya tidak seperti itu," tegasnya.

Agus tidak ingin mengomentari lebih jauh terkait sanksi yang diberikan pihak sekolah untuk guru yang melakukan pemukulan tersebut. Yang jelas lanjut Agus, pihak sekolah harus benar-benar mengusut tuntas atas alasan apa pemukulan tersebut dilakukan.

"Terkait sanksi unutk guru, sekolah juga kan punya aturan sendiri. Kalau sudah sampai persoalan yang lebih serius Disdik baru akan memberikan sanksi yang lebih luas. Tapi perlu ada pengecekan juga alasan guru melakukan pemukulan itu. Sampai sekarang Disdik masih hanya melakukan pembinaan terhadap guru tersebut agar tidak emosional," tandasnya.

Seperti sebelumnya diberitakan, pemukulan terjadi di SMPIT Insan Mubarak, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Pemukulan dilakukan seorang guru bernama Kholil, terhadap muridnya bernama Ade Sukma Fachrurromdzi (14).

Akibat tindakan Kholil, Ade harus mendapatkan 3 jahitan di pelipisnya. Kasusnya ini sudah dilaporkan ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Barat. Dalam waktu dekat polisi segera memanggil Kholil untuk menjalani pemeriksaan. Kholil mengaku tidak sengaja memukul anak didiknya itu.

(lia/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads