Satelit yang akan jatuh ke bumi itu adalah Upper Atmospheric Research Satellite (UARS). Setelah melewati atmosfer Bumi, satelit ini bisa jatuh di mana saja, antara 57 derajat utara dan 57 derajat selatan ekuator.
"Pada 24 September 2011 pukul 06.35 WIB ketinggian UARS berada di bawah 122 km (umumnya ketinggian benda jatuh antariksa)." Demikian prediksi itu disampaikan LAPAN melalui situsnya, http://foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit/ pada Jumat (23/9/2011) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di waktu tersebut, ketinggian UARS sudah mencapai sekitar 54 km. Diperkirakan UARS sudah jatuh sebelum melewati Indonesia. "Kesimpulan sementara: Indonesia aman dari kejatuhan UARS," demikian LAPAN mengumumkan.
Para ilmuwan di Orbital Debris Program Office NASA memperkirakan setidaknya ada 26 potongan besar dari satelit sebesar bus itu yang akan jatuh. Kira-kira 532 kg material satelit itu akan mendarat di Bumi.
Serpihan ini akan tersebar dalam rentang wilayah seluas sekitar 804 km. Namun Badan Antariksa AS mengatakan, kemungkinan kecil satelit ini akan jatuh dan menghancurkan kota. Kemungkinan besar kepingan satelit akan jatuh ke air atau daerah terpencil.
NASA telah mengkalkulasi bahwa kemungkinan seseorang akan kejatuhan serpihan satelit adalah 1:3.200. Meski demikian, jika ada yang menemukan potongan UARS, demi alasan keamanan sebaiknya potongan tersebut jangan disentuh, dan segera laporkan pada aparat.
(vit/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini