Ikan di Sungai Siak Telah Punah

Ikan di Sungai Siak Telah Punah

- detikNews
Rabu, 07 Jul 2004 15:19 WIB
Pekanbaru - Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak sepanjang 300 kilometer sudah tidak menjanjikan untuk nelayan. Ikan di sungai terdalam di Indonesia itu sudah masuk dalam kotegori punah. Tiga tahun silam, di sepanjang DAS Siak, terdapat 600 nelayan. Sekarang, 50 persen nelayan itu beralih profesi. Sedangkan 300 nelayan lagi masih bertahan dengan kondisi tangkapan yang minim.Hal itu disampaikan Direktur Rona Lingkungan dari Universitas Riau (UNRI) Tengku Ariful Amry kepada detikcom, Rabu (7/07/2004) di ruang kerjanya, Jl Pattimura Kampus UNRI Pekanbaru. Menurutnya, turunya populasi ikan, telah memaksa 50 persen nelayan untuk berlaih profesi karena ikan-ikan di sungi Siak sudah punah."Dari data yang kita himpun dilapangan, ikan di sungai Siak sudah masuk kategori punah. Hanya saja belum punah total. Tapi yang jelas, sungai itu tidak menjanjikan kehidupan lagi buat nelayan," kata Amry.Menurutnya, berkurangnya jumlah nelayan itu sehubungan menurunnya kualitas air di sungai Siak akibat kandungan limbah yang besar. Limbah itu sebagian besar berasal dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit di bagian hulu sungai. Limbah cair dari pabrik menyebabkan kandungan oksigen di air turun menyebabkan terjadinya perubahan warna air menjadi hitam pekat.Limbah pabrik kelapa sawit membuat air sungai Siak kekurangan oksigen yang menyebabkan ikan-ikan tidak mampu bernafas. "Karenanya, pada 8 Juni 2004 lalu 1,5 ton ikan si sungai itu mati," katanya.Menurut Amry, dari investigasi yang dilakukan selama bulan Juni 2004 lalu di Sungai Siak, diketahui bahwa sejumah pabrik kelapa sawit dengan sengaja membuang limbah cairnya ke sungai tanpa melalui instalasi tempat pembuangan limbah. Indikasi itu diketahui karena suangi di sekitar instalasi limbah pabrik tidak bermasalah dan tidak ada limbah cair kelapa sawit."Sangat aneh kan di sekitar tempat pembuangan limbah pabrik kelapa sawit sendiri kita tidak menemukan limbah cair. Tapi justru limbah itu diketemukan di bagian hilir. Itu artinya limbah pabrik sengaja dibuang langsung ke sungai Siak," jelas Amry.Komposisi limbah detergen dan kelapa sawit telah menurunkan oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO) menjadi 0,2- 0,71 miligram per liter, padahal sebelumnya mencapai 2-3 miligram per liter."Akibat pembuangan limbah cair tanpa proses instalasi itu telah menurukan oksigen yang menyebabkan ikan-ikan pada mati. Ini sangat mengkhawatirkan karena ikan-ikan di dasar sungai juga turut mati," demikian Amry. (nrl/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads