"Jadi saya tidak tahu di mana anak saya, tolong kembalikan anak saya. Saya tidak tahu di mana posisinya," kata Rosa sambil terus menangis. Kata-kata Rosa terdengar kurang jelas karena perempuan berkacamata itu terus menangis.
Rosa tidak dapat membendung air matanya sejak hakim membacakan putusannya di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (21/9/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Rosa lantas masuk ke ruang terdakwa sambil terus menangis. Sejumlah kerabat mencoba menenangkan Rosa yang terlihat terus menyeka air mata yang jatuh ke pipi dan dagunya.
Sejumlah keluarga lainnya yang juga hadir juga masuk ke ruangan tersebut. Mereka berpelukan dan terus mencoba menenangkan Rosa yang terlihat sangat tidak kuasa menahan kesedihan.
(ken/vit)