"Ini kan masih diselidiki oleh Badan Kehormatan DPR. Badan Kehormatan melakukan klarifikasi dengan proses tertutup termasuk semua data yang ada," ujar Ketua BK DPR, M Prakosa, kepada detikcom, Sabtu (17/9/2011).
Badan Kehormatan DPR enggan mengungkap siapa anggota banggar yang dimaksud. Proses pemeriksaan di Badan Anggaran DPR juga akan dilakukan secara tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan Pimpinan DPR mendapat surat berisi laporan transaksi mencurigakan dari Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Di surat itu tertulis, seorang anggota Badan Anggaran DPR terlacak melakukan 21 transaksi mencurigakan.
"Mengenai PPATK, dalam rapim sekarang ini sedang ditelusuri temuan 21 transaksi yang melibatkan seorang anggota Banggar DPR," ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung.
Hal ini disampaikan Pramono dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2011).
Pramono mengapresiasi temuan PPATK itu. Ia berharap KPK terus menelusuri arah transaksi mencurigakan ini.
"Mudah-mudahan temuan ini bukti PPATK bersungguh-sungguh bahwa PPATK valid dan kredibel untuk mengungkap persoalan Banggar. Dan kalau terjadi kong-kalingkong pasti melibatkan tiga pihak yaitu pemerintah, kontraktor atau biasanya menggunakan broker, dan beberapa orang anggota Badan Anggaran, dan ini perlu mendapatkan perhatian menyeluruh," tuturnya.
Pandangan senada disampaikan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Namun ia menolak mengungkap nama siapa anggota Banggar tersebut.
"Mengenai PPATK itu kami menerima dalam bentuk surat dan sepakat tidak mengungkap siapa orangnya dan transaksinya. Tapi kami mendukung penuh untuk ditelusuri," jelas Priyo.
Sebelumnya terkait hal ini, anggota Banggar Wa Ode Nurhayati curiga dirinya dikerjai pimpinan DPR. Dia merasa temuan anggota Banggar dengan 21 transaksi itu mengarah kepada dirinya. Namun dia yakin tidak pernah melakukan transaksi melanggar hukum.
(van/ndr)