Informasi diperoleh detikcom, Pesut tersebut ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita, Selasa (13/9/2011). Si ikan tersangkut di jaring nelayan warga di perairan Sungai Mahakam, di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ardin Nur (31), warga Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang sedang bepergian menuju Desa Muara Kaman Ulu, melihat kerumunan warga di daratan sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ardin, pesut tersebut terlihat segar dan diperkirakan kematian hewan langka itu hanya terjadi beberapa jam sebelum diangkat ke daratan.
"Panjangnya 1,1 meter. Beratnya sekitar 35 sampai 40 kilogram. Kemungkinan besar masih berusia anak-anak karena itu ukuran pesut kecil," ujar Ardin.
Disebutkan Ardin, menurut warga desa setempat, sebelum dan setelah pesut tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sempat terlihat beberapa kali pesut berukuran besar melompat kecil di perairan Sungai Mahakam.
"Kalau pesut besar itu panjang dan besarnya bisa berukuran orang dewasa," tambah Ardin.
Setelah memastikan dalam kondisi tidak bernyawa, warga desa sempat kebingungan. Namun demikian, warga akhirnya membuangnya kembali ke perairan sungai.
"Menurut warga setempat, pesut itu hewan yang terbilang sakral dan berasal dari manusia. Tidak berani diapa-apakan, akhirnya 3-4 jam kemudian dibuang lagi ke sungai," jelas Ardin.
Diterangkan juga oleh Ardin, populasi pesut di perairan Sungai Mahakam terus berkurang, seiring dengan pengupasan lahan dan tercemarnya hulu sungai.
"Kalau air sungai surut, biasanya menghindari hulu sungai dan terlihat di sekitar pemukiman warga. Karena di hulu, air sungainya sudah tercemar, airnya berbau dan ikan-ikan teracun. Warga sekitar yang saya temui, memperkirakan memang pesut itu ikut keracunan," terang Ardin.
(fay/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini