PT Kondur Petroleum Bongkar Jalan, Warga Meranti Protes

PT Kondur Petroleum Bongkar Jalan, Warga Meranti Protes

- detikNews
Selasa, 13 Sep 2011 14:52 WIB
Pekanbaru - Habis manis sepah dibuang. Inilah agaknya yang dilakukan perusahaan migas, PT Kondur Petroleum di Kabupaten Meranti, Riau. Akses jalan menuju sumur minyak dibongkar hanya karena tidak sumur itu tidak produktif lagi. Warga dan Pemkab Meranti pun protes.

“PT Kondur itu sudah keterlaluan. Jalan menuju sumur minyak yang tidak produktif lagi kini dibongkar semuanya. Akibatnya jalan yang selama ini dilalui masyarakat tidak dapat berfungsi lagi. Semua jalan menuju sumur minyak hancur lebur karena materil jalan diangkut perusahaan itu,” ujar Budi, warga Desa Ketapang, Kabupaten Maranti, kepada detikcom, Selasa (13/9/2011).

Menurut Budi, setidaknya saat ini di Kabupaten Meranti ada 6 lokasi sumur minyak PT Kondur yang tidak berproduksi lagi. Seluruh jalan menuju ladang minyak itu seluruhnya dibongkar pihak perusahaan yang telah puluhan tahun menyedot minyak di Meranti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini perusahaan si raja tega. Sudah belasan tahun nyedot minyak di perut bumi kami, setelah tak berproduksi jalannya pun dibongkar. Akibat pembongkaran jalan itu, masyarakat sulit melakukan aktivitas,” terang Budi.

Kondisi pembongkaran jalan ini pun menjadi perhatian Pemkab Meranti. Menurut Wakil Bupati Meranti, Masrul Kasmy, seharusnya perusahaan milik Grup Bakrie itu tidak melakukan pembongkaran jalan. Apa lagi jalan tersebut selama ini sudah lama dimanfaatkan warga untuk beraktivitas.

“Kita mengharapkan PT Kondur dapat mengembalikan materil jalan yang sudah sempat dibongkar itu. Dengan demikian jalan tersebut dapat kembali difungsikan masyarakat kami,” kata Masrul.

Masrul juga menjelaskan, apa lagi selama ini jalan perusahaan menuju sumur minyak itu juga dimanfaatkan warga untuk menuju rumah ibadah. Kini dengan pembongkaran jalan menuju ladang minyak itu, warga pun kesulitan untuk menjangkau tempat ibadahnya.

“Silahkan saja kalau jalan menuju ladang minyak itu dibongkar sepanjang jalan tersebut selama ini tidak dipergunakan warga. Namun jika sudah ada warga yang mempergunakannya, sebaiknya jalan tersebut jangan dibongkar,” pinta Wakil Bupati Meranti itu.

Malah orang nomor dua di Meranti ini menyetil, bahwa perusahaan ini terlalu pelit. “Kalau kita menggunakan bahasa pasarannya, perusahaan ini sempilik bana (pelit betul). Apa lagi pembangunan jalan tersebutkan sudah masuk dalam cost recovery,” tegas Masrul.


(cha/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads