“PT Kondur itu sudah keterlaluan. Jalan menuju sumur minyak yang tidak produktif lagi kini dibongkar semuanya. Akibatnya jalan yang selama ini dilalui masyarakat tidak dapat berfungsi lagi. Semua jalan menuju sumur minyak hancur lebur karena materil jalan diangkut perusahaan itu,” ujar Budi, warga Desa Ketapang, Kabupaten Maranti, kepada detikcom, Selasa (13/9/2011).
Menurut Budi, setidaknya saat ini di Kabupaten Meranti ada 6 lokasi sumur minyak PT Kondur yang tidak berproduksi lagi. Seluruh jalan menuju ladang minyak itu seluruhnya dibongkar pihak perusahaan yang telah puluhan tahun menyedot minyak di Meranti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi pembongkaran jalan ini pun menjadi perhatian Pemkab Meranti. Menurut Wakil Bupati Meranti, Masrul Kasmy, seharusnya perusahaan milik Grup Bakrie itu tidak melakukan pembongkaran jalan. Apa lagi jalan tersebut selama ini sudah lama dimanfaatkan warga untuk beraktivitas.
“Kita mengharapkan PT Kondur dapat mengembalikan materil jalan yang sudah sempat dibongkar itu. Dengan demikian jalan tersebut dapat kembali difungsikan masyarakat kami,” kata Masrul.
Masrul juga menjelaskan, apa lagi selama ini jalan perusahaan menuju sumur minyak itu juga dimanfaatkan warga untuk menuju rumah ibadah. Kini dengan pembongkaran jalan menuju ladang minyak itu, warga pun kesulitan untuk menjangkau tempat ibadahnya.
“Silahkan saja kalau jalan menuju ladang minyak itu dibongkar sepanjang jalan tersebut selama ini tidak dipergunakan warga. Namun jika sudah ada warga yang mempergunakannya, sebaiknya jalan tersebut jangan dibongkar,” pinta Wakil Bupati Meranti itu.
Malah orang nomor dua di Meranti ini menyetil, bahwa perusahaan ini terlalu pelit. “Kalau kita menggunakan bahasa pasarannya, perusahaan ini sempilik bana (pelit betul). Apa lagi pembangunan jalan tersebutkan sudah masuk dalam cost recovery,” tegas Masrul.
(cha/lh)