Kejagung: Ekstradisi Adrian Kiki Makan Waktu Lama

Jakarta - Proses ekstradisi pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Adrian Kiki dari Australia akan memakan waktu lama. Sebabnya, upaya hukum yang sedang dilakukan Kiki di Pengadilan Australia memerlukan waktu yang tidak sebentar.

"Ya sidang antara 8 dan 9 (September) ini kan dimulainya. Jadi nanti kan prosesnya mungkin memakan waktu lama dan hasil keputusan ini masih dimungkinkan upaya banding lagi. Kalau keputusan pengadilan menguatkan putusan ekstradisi berarti Kiki punya hak banding lagi," kata Wakil Jaksa Agung, Darmono.

Hal itu dikatakan Darmono di kantornya, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2011).

Namun demikian, lanjut Darmono, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Australia untuk proses ekstradisi. Dia mengatakan, kewarganegaraan Australia yang dipegang Kiki tidak akan menghambat proses ekstradisi.

"Oh nggak (menghambat). Bahkan mendagri sana sudah menyatakan komitmen, tidak menjadi penghambat untuk melakukan ekstradisi dan 'saya komitmen melakukan ekstradisi karena sudah keputusan saya'. Jadi sangat besar perhatiannya karena sudah putusan pemerintah," ujarnya.

Soal aset Adrian Kiki, Darmono juga mengatakan sebagian sudah dieksekusi. Namun Darmono belum menyebut jumlah aset yang sudah berhasil disita.

"Kemarin Pak Noor (Rachman, Kapuspenkum Kejagung) sedang menginventarisi yang sudah dieksekusi, tapi yang jelas sebagian sudah dieksekusi," kata Darmono.

Darmono menambahkan, aset Kiki juga terkait dengan perkara beberapa tersangka BLBI lainnya. "Ada 3 tersangka lain dan ada sebagian yang sudah dieksekusi barang buktinya disita. Ini Adrian Kiki terkait orangnyalah bagaimana bisa menjalankan putusan pengadilan itu agar menjalankan pidana pengadilan," katanya.

"Nanti kalau putusan tanggung renteng, berapa yang diputuskan dibebankan pada Kiki dan Bambang Trisno (tersangka lain), ada itu. Nanti secara lengkap akan kita data juga. Pokoknya kita sekarang ekstradisi dulu," imbuh Darmono.

Adrian Kiki Irawan yang pernah menjabat sebagai Direktur Bank Surya bersama dengan Bambang Sutrisno selaku Wakil Dirut Bank Surya telah dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Majelis Hakim PN Jakarta Pusat pada 2002 silam. Keduanya terbukti bersalah telah mengemplang dana BLBI sebesar Rp 1,5 triliun. Putusan ini dibacakan Majelis Hakim secara in absentia, karena keduanya saat itu tidak berada di Indonesia dan telah menjadi buron. Adrian yang kini diketahui berada di Australia sempat menolak kembali ke Indonesia, dengan alasan dirinya takut terkena AIDS apabila ditahan di penjara Indonesia.

(lrn/vit)