"Korban menurut pelaku, mobilnya (pelaku) di gas keras-keras sehingga anak bayi pelaku nangis dan kaget," kata Kapolsek Tanjung Duren Kompol Arif Budiman saat dihubungi, Kamis (8/9/2011).
Di katakan Arif, saat peristiwa itu terjadi, tidak hanya ada Alex dan dua pelaku lainnya di dalam mobil tersebut. Ada dua keluarga Alex lainnya di dalam mobil itu. Di atas plat nomor mobil Escudo itu juga terdapat logo Tribata (Polri)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Febriansyah dianiaya salah satu pelaku saat bertemu dengan mobil pelaku di Jl Tanjung Duren, Jakarta Barat. Sementara dua pelaku lainnya merusak mobil Honda Civic milik korban dengan gagang senjata.
"Raja Umboh (14) yang mukul, Alex dan Marcel yang merusak mobil," kata Arif.
Saat itu, mobil Alex hendak keluar dari gang yang berseberangan dengan mini matket 7Eleven. Namun, mobilnya tertahan oleh mobil milik Febri. Alex kemudian membunyikan klakson mobilnya. Saat itu, kondisi jalan tengah macet.
Setelah mobil BM 66 milik Alex keluar, Alex terus mengklaksoni mobil Febri, memintanya memberi jalan. Namun, mendengar klakson mobil Alex, Febri menjawabnya dengan raungan gas.
Setelah menepikan mobilnya di depan rumah makan Padang, Febri dipukul oleh Raja dengan tangan kosong. Sementara Alex dan Marcel merusak mobil Febri hingga kaca depan-belakang dan spionnya pecah. Alex memecahkan kaca mobil Febri dengan senjata yang belakangan diketahui airsoft gun Glock jenis revolver.
"Apa maksudnya ngegas-gas kayak gitu? Gue ini anak jenderal," kata salah seorang pelaku seperti diutarakan Febri, Selasa (6/9) lalu.
(mei/lrn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini