Cap Tinta Pilpres di Jari Mudah Hilang

Cap Tinta Pilpres di Jari Mudah Hilang

- detikNews
Senin, 05 Jul 2004 09:41 WIB
Jakarta - Jika Anda mengalaminya, segera beritahu petugas TPS. Beberapa warga mengeluhkan cap tinta yang melumuri jarinya mudah hilang tak berbekas. Bisa nyoblos dua kali?Ini terjadi pada TPS 53 kelurahan Pisangan kecamatan Ciputat Tangerang Banten, dan TPS 28 BSD Sektor 14-5 Kompleks Nusaloka kelurahan Rawa Mekar Jaya kecamatan Serpong Tangerang Banten, Senin (5/7/2004)."Wah, ini sih tintanya tipis sekali. Tidak seperti pada waktu Pemilu legislatif. Waktu itu cap tintanya tebal di jari, warnanya kereng. Ini sekarang sudah tidak ada lagi, cuma ada secuil di ujung jari. Di kuku pun tidak nempel lagi," tutur Anto usai mencoblos di TPS 28 BSD.Sedangkan di TPS 53 kelurahan Pisangan, beberapa warga baru menyadari cap tinta di jarinya sudah menghilang setelah meninggalkan lokasi pencoblosan."Saya tadi mau sarapan cuci tangan dulu. Eh, cap tintanya hilang kena air. Padahal yang dulu nggak begini, kena sabun berkali-kali juga susah hilangnya," ujar Fredi.Hal itu diiyakan Fajri. Dia mengaku belum sampai 5 menit mencelupkan jarinya ke botol tinta, namun cap tinta itu sudah tidak ada lagi di jarinya."Kok tidak seperti waktu Pemilu legislatif, paling tidak seminggu baru hilang. Itupun masih tersisa di bagian kuku, baru hilang perlahan setelah kuku bertumbuh dan dipotong," ujarnya heran.Fajri pun memperlihatkan jarinya yang tercelup tinta Pemilu. Hanya tersisa secuil warna biru di ujung kukunya."Wah, ini sih tinggal potong kuku, cap tintanya hilanglah sudah. Kalau begini sih, saya bisa nyoblos dua kali nih," seloroh Fajri.Beberapa warga lain menuturkan, cap tinta Pemilu menghilang begitu saja karena menguap. Ada juga yang cap tintanya hilang karena gesekan antarjari. Demikian juga jika dibasuh air, cap tinta itu mudah hilang dan nyaris tak berbekas.Kualitas tinta pun jadi pertanyaan, sebab jauh berbeda dengan yang digunakan saat Pemilu legislatif. Padahal cap tinta penting keberadaannya untuk menandai seseorang sudah mencoblos. Tujuannya agar pemilih tidak melakukan coblosan ganda atau bahkan berkali-kali.Tapi sayang, warga tidak melaporkan kejadian tersebut pada petugas TPS setempat. Sebab mereka baru mengetahuinya setelah meninggalkan lokasi pencoblosan.Pardi selaku Ketua TPS 53 kelurahan Pisangan mengaku terkejut ketika dikonfirmasi detikcom melalui telepon mengenai peristiwa tersebut."Belum ada warga yang melaporkan hal itu. Saya juga baru baru dari anda. Saya akan laporkan dulu ke Ketua PPS Aceng di kelurahan Pisangan. Ini tanggung jawab mereka. Siapa tahu di TPS-TPS lain ada keluhan serupa," ujar Pardi.Dia tidak menampik kemungkinan ada warga yang bisa mencoblos dua kali ataupun lebih jika cap tinta Pemilu mudah luntur dari jari."Mungkin saja kalau mereka memang nakal. Tapi kalau di TPS yang sama sih tidak mungkin, karena sudah terdata jika sudah mencoblos. Namun kalau ke TPS lain, bisa-bisa saja. Tapi saya jamin, warga saya tidak ada yang nakal. Tapi masalah tinta ini tetap harus diselesaikan," tukas Pardi. (sss/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads