Di Depan Ratu Beatrix Mengajak Beriman

Laporan dari Amsterdam

Di Depan Ratu Beatrix Mengajak Beriman

- detikNews
Minggu, 04 Sep 2011 15:51 WIB
Amsterdam - Dalam sebuah konser gala yang dihadiri oleh Ratu Beatrix, seseorang tiba-tiba naik podium. Dia menyebut dirinya hamba Allah dan mengajak untuk beriman.

Kabar tentang insiden itu dibenarkan oleh Direktur Concertgebouw (Gedung Konser, red) Amsterdam, Simon Reinink, Sabtu malam atau Minggu (4/9/2011) pagi WIB.

Orang itu memakai stelan jas rapi, naik ke podium di tempat dirigen biasa berdiri. Dia menyebut dirinya hamba Allah, menyebut-nyebut Nabi Eliah. Dia mengatakan bahwa dia tidak membawa bom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden itu membuat publik ketakutan. "Ketakutan amat sangat di Concertgebouw. Ratu di tengah publik. Pria hitam naik podium, menceracau soal Nabi Eliah. Para pemain orkes meninggalkan podium,' bunyi kicauan di Twitter, yang juga dilansir Algemeen Dagblad.

Setelah beberapa lama, para pemain orkes itu kembali lagi untuk melanjutkan konser. Sementara Ratu Beatrix bergeming. Dia tetap duduk tenang di tempatnya.

Pihak keamanan baru bertindak beberapa menit kemudian. Diduga hal itu terjadi karena pelaku dikira sebagai pembicara, yang merupakan bagian dari konser. Pelaku akhirnya diamankan dan diserahkan kepada polisi.

Jurubicara polisi mengatakan bahwa orang ini tak asing lagi bagi polisi. Dia sudah berulangkali ditangkap karena mengganggu pertemuan dan 'bertingkah seolah-olah sedang teler'.

Minta Perhatian

Konser digelar dalam rangka merayakan HUT ke-100 Genootschap van Nederlandse Componisten/Geneco (Masyarakat Komponis Belanda), menampilkan Nederlands Philharmonisch Orkest dengan dirigen Etienne Siebens.

Karya-karya para komponis Belanda dalam rentang satu abad dimainkan, antara lain Symfonie nr. 3 (Van Delden), Symfonie nr. 1 (Jan van Gilse), Concertino (Henritte Bosmans), No reason to panic (Mayke Nas).

Dalam situswebnya, Geneco mengeluh bahwa musik klasik asli Belanda kurang mendapat perhatian. "Musik klasik Belanda hampir sirna total dari repertoire dan ensemble," tulis Ketua Jeff Hamburg di buku ulang tahun Geneco.

Menurut Hamburg, minat kalangan politik pada musik ini juga nihil. Dalam sebuah laporan survei mengenai kualitas orkes simponi atas permintaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains terungkap bahwa musik klasik Belanda tidak masuk hitungan.

"Bagaimana politik berharap bisa menciptakan ikatan dengan masyarakat, jika mereka membiarkan merana apa yang hidup dalam masyarakat?" demikian Hamburg.
(es/es)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads