"Total kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana di tiga tempat, termasuk di dalamnya percepatan pembangunan di Mentawai, mencapai Rp 2,93 triliun," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada detikcom, Kamis (1/9/2011).
Sutopo mengatakan, total kerusakan dan kerugian akibat tiga bencana itu mencapai Rp 4,2 triliun. Perinciannya, kerusakan dan kerugian banjir bandang di Wasior Rp 280,6 miliar, tsunami Mentawai Rp 348,9 millar dan dampak letusan Merapi mencapai Rp 3,56 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, rehabilitasi dan rekonstruksi ketiga daerah tersebut ternyata memerlukan dana. Perencanaan pembangunan harus dilakukan dengan lebih memperhatikan ancaman dari bencana agar tidak sia-sia hancur terkena bencana kembali.
Ia menambahkan, BNPB telah menyusun rencana aksi nasional rehabilitasi dan rekonstruksi di Wasior, Merapi, dan Mentawai. Program rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut mencakup lima sektor yaitu permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor.
"Pelaksanaannya akan dilakukan selama tiga tahun, yaitu 2011-2013. Pada tahun pertama sektor permukiman akan menjadi prioritas pelaksanaan, karena sebagian besar kerusakan dan kerugian akibat bencana terdapat pada sektor permukiman," jelas dia.
Sutopo melanjutkan, BNPB juga telah merencanakan pemenuhan anggaran itu melalui dana cadangan penanggulangan bencana. Tiap tahun pemerintah menganggarkan sekitar Rp 4 triliun untuk penanganan semua bencana yang terjadi di Indonesia.
"Tentu saja upaya ini perlu terus didukung oleh DPR dan kementerian/lembaga lain termasuk pemerintah daerah," cetus Sutopo.
(irw/irw)