Lebaran, Warga Asahan Diserang Gerombolan Lalat

Lebaran, Warga Asahan Diserang Gerombolan Lalat

- detikNews
Rabu, 31 Agu 2011 14:43 WIB
Medan - Lalat, serangga yang menjijikkan ini membuat jengkel warga Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Gerombolan lalat ini membuat ketidakyamanan warga yang tengah merayakan Idul Fitri. Idih!

Ratusan juta lalat berterbangan di rumah-rumah warga. Wabah lalat ini diakibatkan oleh ulah para tokek ayam potong yang memanfaatkan masyarakat sekitar untuk menyediakan tempat ternak ayam.

Kandang-kandang ayam potong ini dibangun di tengah pemukiman rakyat. Jaraknya hanya 200 meter dari rumah penduduk. Setiap ayam potong sudah bisa 'dipanen' dalam hitungan 35 hari. Setelah itu maka kandang ayam tersebut kosong. Pemilik kandang lalu membersihkan kandang dengan semprotan antilalat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, lalat-lalat yang ada di kandang ayam tersebut berpindah dan hinggap di seluruh rumah penduduk. Lalat-lalat ini bisa menyebar sampai radius 2 kilomter. Bisa dibayangkan, setiap kecamatan ada ratusan kandang ayam yang menjadi bisnis warga desa.

"Kalau sudah panen ayam maka lalat dari kadangnya seluruhnya pindah ke rumah penduduk. Jadi Lebaran ini, rumah kita penuh dengan lalat. Kita usir atau kita semprot pakai apapun percuma karena lalatnya terlalu banyak," kata Doli, warga Desa Bandar Selamat, Kecamatan Aek Songsongan dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (31/8/2011).

Masyarakat di desa sebenarnya hanya menyediakan kandang ayam saja. Pemilik bisnis ayam ini sebenarnya para toke ayam yang ada di kota. Masyarakat desa menjadi permainan nakal para toke ayam.

"Toke ayamnya itu enak-enakan mengambil untung. Kita masyarakat harus menanggung lalat setiap hari. Lebaran seperti ini, rumah kita penuh dengan lalat," kata Suprianto warga lainnya.

Kondisi rumah yang penuh dengan lalat ini, sebenarnya membuat jengkel warga. Sudah ada warga mencoba melakukan protes atas banyaknya kandang ayam di tengah pemukiman penduduk. Namun warga tidak kuasa, rupanya oknum aparat dimanfaatkan toke ayam sebagai beking.

"Sebenarnya sudah ada masyarakat yang protes atas kandang ayam itu apalagi kita berlebaran seperti sekarang ini. Tapi warga yang protes malah pernah didatangi oknum aparat," kata Ihsan warga lainnya.

Kondisi bertebarannya lalat ini sudah dirasakan dalam kurun waktu setahun terakhir ini. Anehnya, tidak satu aparat desa dan kecamatan yang mau bertindak untuk menjauhkan ternak ayam potong ini dari pemukiman penduduk.

"Bila kondisi lalat ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah, suatu saat akan meletus juga kejengkelan masyarakat. Cepat atau lambat masyarakat pasti akan bertindak dengan caranya masing-masing untuk menggusur ternak ayam potong itu," kata Hermanto warga lainya.
(cha/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads