Marak 'Obat' HIV Kedaluwarsa, Penderita HIV/Aids Protes

Marak 'Obat' HIV Kedaluwarsa, Penderita HIV/Aids Protes

- detikNews
Kamis, 18 Agu 2011 22:25 WIB
Jakarta - Puluhan penderita HIV/Aids berunjukrasa di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka meminta pemerintah menindaktegas importir nakal yang membuat 'obat' HIV/Aids datang terlambat bahkan kedaluwarsa.

Puluhan penderita itu mengusung spanduk besar dan berbagai poster yang menunjukan rasa geram terhadap praktik buruk tersebut.

"Tarik ARV kedaluwarsa. Beri sanksi ke Importir Nakal," ucap para pendemo dalam salah satu spanduknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ARV merupakan kependekan dari Antiretrorival yang biasa dikonsumsi penderita HIV/Aids untuk memperkuat antibodi. ARV bukan sepenuhnya obat, melainkan stimulus yang mensupport kekebalan tubuh agar tidak cepat keropos oleh virus HIV.

Menurut catatan pendemo yang tergabung dalam #ODHABERHAKSEHAT tersebut, 58 persen 'obat' ARV diimpor dari India. Sisanya yang 42 persen diproduksi dalam negeri dengan anggaran APBN.

"Masalah mulai muncul dari soal distribusi, kedaluwarsa, kelangkaan, efek samping dan minimnya jumlah di pasaran. Karenanya, kami meminta Kemenkes memperkuat monitoring peredaran ARV agar ARV kedaluwarsa tidak beredar," tandas salah satu juru bicara pendemo, Aditya Wardhana.
(Ari/lia)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads