Upacara bendera tersebut di gelar di halaman Hotel Toegoe di Jl Mangkubumi atau di seberang pintu masuk Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (17/8/2011). Bangunan Hotel Toegoe merupakan bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda dan pernah menjadi markas tentara Belanda saat Agresi Militer II tahun 1948.
Dalam upacara tersebut berbagai komunitas sepeda onthel seperti Podjok, JOC, Kodja, PORY dan komunitas dari Solo, Klaten berbaur menjadi satu. Ketua Podjok, Munthowil bertindak sebagai inspektur upacara. Sedangkan komandan upacara adalah Didi Sumarsidi. Para peserta semua mengenakan pakaian ala pejuang, pakaian tentara Dai Nippon, pakaian Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pakaian Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua berpakaian seperti zaman perjuangan. Lokasi yang dipilih juga merupakan tempat-tempat bersejarah yaitu bekas Hotel Toegoe," kata Thowil panggilan akrabnya.
Menurut dia, bersama anggota komunitasnya, mereka sengaja memilih tempat-tempat bersejarah sebagai tempat upacara setiap tahunnya untuk mengenang kembali perjuangan pada masa lalu. Pakaian zaman dulu yang dikenakan peserta juga merupakan cerminan keberagaman Indonesia khususnya Yogyakarta.
Usai menggelar upacara, mereka kemudian mengayuh sepeda onthel bersama-sama menuju depan Gedung Agung untuk menyaksikan upacara detik-detik Proklamasi. Saat berkonvoi melewati Jalan Malioboro, rombongan sempat menarik perhatian warga yang berada di kawasan tersebut.
(bgs/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini