HUT Ke-66 RI, Ical Ajak Parpol Lupakan Warna Masing-masing

HUT Ke-66 RI, Ical Ajak Parpol Lupakan Warna Masing-masing

- detikNews
Selasa, 16 Agu 2011 20:57 WIB
Jakarta - HUT ke-66 RI adalah momentum untuk mengingat kembali tentang persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, sudah seharusnya setiap elemen bangsa termasuk partai politik melupakan sejenak perbedaan-perbedaan yang ada.

"Saya mengimbau marilah sejenak kita melupakan warna masing-masing. Saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan bahwa jika negara dan bangsa membutuhkan, maka tidak boleh ada lagi kuning, merah, biru, atau putih. Yang ada adalah merah putih," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Hal itu disampaikan dia saat memberikan pidato politik dalam rangka HUT ke-66 RI di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua berada dalam satu perahu yang sama. Kita memiliki kepentingan yang sama, yaitu kemajuan Indonesia, kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia," papar Ical.

Menurut Ical, saat ini ada indikasi bahwa rakyat semakin jenuh dan apatis kepada partai politik. Parpol, lanjut dia, harus jujur dengan keadaan itu dan kalau perlu merefleksi diri. Kekuasaan politik memang seperti candu, membuat mabuk dan lupa diri. Segala hal dihalalkan kalau sudah menyangkut kepentingan politik.

"Marilah kita bertekad mengembalikan politik ke jalan yang benar. Politik adalah wilayah perjuangan dan pengabdian. Politik harus bermartabat dan dipandu oleh ideologi, bukan bersandar pada pragmatisme," katanya.

Ical menegaskan, politik bukan hanya kekuasaan, dan pemerintah bukan sekadar jabatan atau kedudukan. Dalam politik terkandung azas-azas moral yang yang bermuara pada kepentingan bersama.

"Karena itulah, mereka yang berada ada profesi di bidang politik, dituntut untuk melaksanakan amanah mulia ini," tutup mantan Menko Kesra ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ical juga meminta pemerintah mempertajam prioritas pembangunan nasional. Politik anggaran yang mendukung pembanguan itu haruslah berpihak kepada rakyat.

Menurut Ical dengan politik anggaran seperti itu, maka akan terjadi percepatan pembangunan infrastruktur, penggunaan produk dalam negeri, pembangunan fiskal dan lain-lain. Dengan sendirinya, penciptaan jutaan lapangan kerja bukan sekadar mimpi lagi.

"Program bantuan langsung kepada rakyat, program pemerataan dan perlindungan yang adil, pengurangan biaya pendidikan, stabilisasi harga-harga, semua ini perlu kita dorong lebih intensif," tandasnya.

Ical menyatakan, pemerintah juga masih perlu meningkatkan kinerja dalam kepastian hukum, menjaga integritas NKRI, serta menciptakan birokrasi yang bersih dan berwibawa. Sudah lama rakyat merindukan performa pemerintah yang seperti itu.

"Insya Allah, dalam waktu tidak lama lagi, kerinduan rakyat akan segera terjawab. Insya Allah, peemrintah mendengarkan suara rakyat dan berusaha semakin giat lagi di masa-masa mendatang," cetusnya.
(irw/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads