Pekanbaru - Kasus kematian akibat penyakit Deman Berdarah Dangue (DBD) selama tahun 2004 mencapai 9 orang. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Saat ini, terhitung Januari hingga Mei 2004 penyakit DBD mencapai 665 kasus.Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dr Ekmal Rusdi mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Rabu (30/06/2004) di Pekanbaru. Menurut Ekmal jumlah kasus DBD tahun ini relatif lebih rendah dari tahun 2003 yang mencapai 730 kasus. Namun demikian, angka kematian akibat kasus DBD lebih meningkat lagi."Selama lima bulan terakhir ini, kasus DBD mencapai 665 orang, jumlah ini lebih rendah dari tahun sebelumnya 730 orang. Namun angka kematian akibat DBD ini meningkat menjadi 9 orang dari tahun 2003 yang hanya 6 orang," kata Ekmal saat dihubungi melalui telepon.Secara keseluruhan, penyebaran kasus DBD di Riau telah masuk dalam kategori daerah endemis dan sporadis. Endemis yang dimaksud, penyakit DBD yang terjadi secara terus-menerus selama tiga tahun sedangkan sporadis kasusnya tidak saban tahun terjadi."Saat ini Provinsi Riau secara umum termasuk dalam endemis DBD. Sekitar 70 persen daerah kabupaten dan kota di Riau masuk dalam kawasan merah atau endemis tadi," kata Ekmal.Di Riau, daerah yang masuk dalam endemis terdiri dari 11 kabupaten dan kota, sedangkan 5 daerah lainnya masuk dalam golongan sporadis. Untuk mengantisipasi menyebarnya kasus DBD ini, menurut Ekmal, pihaknya kini meningkatkan kinerja seluruh Puskesmas yang ada di Riau. Sebab, sebagian besar kasus DBD ini menyebar di sejumlah daerah miskin yang ada di pedesaan. "Karena itu kini meminta seluruh Puskesmas untuk meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kesehatan termasuk kasus DBD," katanya.Ekmal menjelaskan, untuk tahun 2004, jumlah Insidentil Rate (IR) DBD di Riau mencapai 13 persen, sedangkan jumlah Case Fatility Rate (CFR)-nya mencapai 1,4 persen. Jumlah itu sedikit meningkat dari tahun 2003 yang jumlah CFR DBD hanya mencapai 0,8 persen. "Namun Januari hinga Juni 2004 ini, CFR DBD di Riau meningkat mencapai 1,4 persen," katanya.Menurutnya, gejala penyebaran penyakit DBD tidak hanya terjadi di Riau saja. Secara nasional penyakit ini juga menyebar di sejumlah provinsi lainnya. "Peningkatan jumlah kasus DBD ini, biasanya terjadi pada bulan Oktober. Untuk mengantispasi hal itu, Diskes Riau akan melakukan peningkatanh kerja di seluruh Puskesmas yang ada," demikian Ekmal.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini