"Jasa beliau itu besar sekali bagi republik selain untuk UGM. Beliau juga menerima anugerah Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra," kata Ketua Panitia Prof Dr Sutaryo kepada wartawan di kampus Bulaksumur Yogyakarta, Rabu (10/8/2011).
Menurut dia, dua mantan rektor UGM yang dikenal pada zaman perjuangan fisik adalah alm Prof Dr Sardjito dan alm Prof Ir Herman Johannes. Prof Sardjito merupakan salah satu dokter pendidikan Belanda yang ahli membuat obat-obatan dan vitamin serta membangun pos kesehatan untuk tentara. Sedangkan Prof Herman Johannes dikenal ahli membuat bahan peledak seperti bom dan granat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dikenal sebagai tokoh di bidang kesehatan kata Sutaryo, Sardjito juga dikenal sebagai tokoh peletak dasar pendidikan Pancasila. Dia juga berperan dalam proses berdirinya perguruan tinggi negeri pertama yakni UGM yang merupakan gabungan dari berbagai fakultas.
Menurut dia, UGM selama ini juga belum mengusulkannya. Sedangkan tokoh-tokoh lain di UGM seperti Prof Herman Johannes yang mengusulkan justru masyarakat NTT. Dr Abdurrahman Saleh yang mengusulkan adalah TNI AU. Dr Suharso yang mengusulkan adalah masyarakat Boyolali.
"Kami merasa perlu mengusulkan nama beliau menjadi pahlawan nasional dan kita akan mengenang 122 tahun Prof Sardjito," katanya.
Dari sisi monumental yang masih bisa dilihat dan dikenang sampai sekarang dari kepemimpinan Prof Sardjito adalah bangunan Gedung Pusat UGM yang diresmikan Presiden Ir Soekarno pada tanggal 19 Desember 1959. Gedung Pusat UGM itu merupakan karya aristek alm KPH Hadinegoro putra Susuhunan Paku Buwono X.
"Gedung pusat itu simbol kampus kerakyatan, dalam pembangunan gedung UGM pada kurun waktu 1951-1959, tidak ada portal dan dinding yang memisahkan kampus dengan rakyat. Gedung UGM juga diklasifikasikan sebagai produk arsitektur modern awal Indonesia," pungkas Sutaryo.
(bgs/fay)