Ancam Mundur, Gubernur Kalteng Akan Diajak Bicara Baik-baik

Ancam Mundur, Gubernur Kalteng Akan Diajak Bicara Baik-baik

- detikNews
Jumat, 05 Agu 2011 17:24 WIB
Jakarta - Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengancam mundur dari jabatannya bila rencana proyek pemerintah dan investor Rusia di wilayahnya tetap berjalan. Menyikapi hal ini, Menko Perekonomian Hatta Rajasa akan mengajak Teras dialog.

"Itu kan orang mau berinvestasi di sini, tidak perlu ada satu perbedaan. Itu bisa dibicarakan wong ini negara kita untuk kepentingan masyarakat kita. Nggak perlu pokoknya begini, semua bisa duduk sama-sama," kata Hatta.

Hal tersebut disampaikan usai mengikuti rapat terbatas bidang ekonomi di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jumat (5/8/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tidak suka dengan ini bagaimana baiknya. Kan bisa duduk sama-sama, kan pembangunan itu untuk Kalimantan juga. Kalau ada investasi jangan kita tolak, kita dengarkan yang terbaik, kasihan rakyatnya," lanjut Hatta.

Ketua Umum PAN ini juga tidak mempermasalahkan bila Teras memiliki proyek lain di Kalteng. Tetapi pada prinsipnya, pemerintah tidak bisa menolak investasi.

"Saya tetap suaranya gubernur harus didengar. Didengar semua didengar, semua bisa duduk sama-sama. Nanti mana yang terbaik," ungkapnya.

"Prinsipnya, investasi itu kan untuk kemajuan. Orang sekarang investasi di negeri kita itu luar biasa, mesin produksi cepat," tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menolak rencana pembangunan rel kereta yang dimodali oleh perusahaan dari Rusia. Teras mengancam mundur bila proyek yang sudah disepakati dengan pemerintah pusat tersebut tetap berjalan.

Niat ini berawal saat Teras membaca berita tentang kedatangan Duta Besar Rusia ke kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Dalam pertemuan itu dibahas tentang rencana investasi Rusia di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dalam sebuah proyek rel kereta api untuk batubara.

Politisi PDIP ini mengaku sudah tahu tentang proyek tersebut sejak lama. Sebab mulai tahun 2006, investor Rusia selalu menghubungi Teras soal rencana proyek.

"Tapi saya tegas menolak. Saya memandang apa yang dilakukan tidak memperhatikan eksistensi hutan lindung. Padahal itu satu-satunya penyangga untuk sungai Barito di Kalteng sepanjang 1.000 km," ceritanya.

Teras khawatir, bila hutan lindung diganggu maka akan terjadi banjir bandang. Hutan lindung seluas hampir 600 ribu hektar juga terancam habis dipangkas.

(mad/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads