"Kalau usia armada, paling tua itu koridor 1, PT JET itu bagus dalam maintenance, makanya kerusakan jarang. Sedangkan dari koridor 2-10 itu yang lebih banyak mengalami kerusakan, perawatan sepertinya kurang," ujar humas BLU TransJakarta Sri Ulina ketika berbincang dengan detikcom, Senin (1/8/2011).
Namun mengenai usia armada, Ulin, demikian sapaan akrab Sri Ulina, Dinas Perhubungan yang menentukan standarnya. Yang jelas, BLU TransJakarta memiliki Standard Operating Procedure (SOP) tentang perawatan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armada yang dioperasikan BLU TransJakarta, imbuhnya, ada 523 bus. Dari jumlah tersebut, yang masuk perawatan setiap harinya ada 10 persen. Perawatan dilakukan di masing-masing pool milik tiap operator seperti di Pinang Ranti, Perintis Kemerdekaan, Cililitan dan lain-lain.
Yang jelas, BLU TransJakarta masih akan mendapat armada bus-bus baru yang dipasok operator baik untuk menambah armada atau untuk peremajaan. Setiap armada bus TransJakarta, imbuhnya, diasuransikan mengantisipasi setiap insiden yang menimpa seperti kebakaran.
BLU TransJakarta menggandeng sejumlah operator untuk mengoperasikan bus TransJ, seperti PT Jakarta Express Trans (JET) sebagai operator koridor 1 dan koridor 10. PT Trans Batavia (TB) operator koridor 2 dan koridor 3. PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM) operator koridor 4 dan koridor 6.
PT Jakarta Mega Trans (JMT) operator koridor 5 dan koridor 7. PT Eka Sari Lorena Transport (LRN) operator koridor 5, koridor 7, dan koridor 8. PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP) operator koridor 4 dan koridor 8. PT Bianglala Metropolitan (BMP) operator koridor 9 dan koridor 10. PT Trans Mayapada Busway (TMB) sebagai operator koridor 9.
(nwk/nrl)











































