Malam Penuh Godaan di Walking Street Pattaya

Laporan dari Thailand

Malam Penuh Godaan di Walking Street Pattaya

- detikNews
Sabtu, 30 Jul 2011 10:20 WIB
Pattaya - Bagi yang pernah ke Thailand, mungkin tidak asing mendengar walking street. Malam hari di jalan pinggir pantai Pattaya inilah hingar bingar pesta begitu nyata, mabuk-mabukan hingga menikmati tarian menggoda.

Travel agent sepertinya sengaja menginapkan kami di Siam Bay Shore. Pintu belakang hotel ini hanya beberapa meter dari walking street, sehingga dari lantai dua ke atas, sebenarnya sudah terlihat keriuhan walking street tersebut. Namun tidak elok rasanya kalau tidak menikmati 'on
the spot' atau langsung.

Jalan tak lebih dari 1 Km ini kian malam kian ramai. Kanan kiri dipenuhi bar dan diskotik. Musik berdentum, saling bersaing antara tempat satu dengan yang lainnya. Turis, baik dari Asia, Timur Tengah maupun Eropa, lalu lalang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama beberapa orang, detikcom menyusuri jalan tersebut, Selasa 26 Juli 2011 lalu. Di ujung jalan, kami sudah disambut beberapa perempuan berpakaian minim. Mata mereka melirik kesana-kemari laiknya elang mencari mangsa.

Di dekat perempuan-perempuan itu, seorang lelaki menyanyi dalam bahasa lokal tanpa iringan musik. Ia mengenakan pakaian lumayan necis. Cuek banget. Sama sekali tak peduli dengan orang lalu lalang. Kami kira ia gila, tapi ternyata ia pengamen jalanan. Satu dua orang menaruh uang receh di dekatnya.

Di pinggir jalan, perempuan-perempuan berpakaian seksi berteriak dengan bahasa lokal. Mereka menenteng kertas bertuliskan tarif dalam bentuk Baht. Ada yang 39 Baht, 60 Baht, hingga 99 Baht (1 Baht kurang lebih Rp 300). Meski tidak tahu artinya, namun bisa dikira-kira. Mereka mengajak pejalan kaki mampir.

Para perempuan di tempat ini sepertinya 'diskriminatif'. Kepada bule, mereka merajuk dengan cara memegang tangan, memeluk, dan kadang mencium. Padahal si bule itu hanya lewat. Tapi kepada orang Asia, mereka hanya melirik. Orang Asia direspons jika mendekat atau bertanya.

Di beberapa bar, ruangan penuh sesak. Beberapa perempuan berpakaian minim menari-nari di atas meja. Kian dilihat, aksi mereka kian berani.

Meski cenderung liar, 'penghuni' jalan ini lumayan tertib. Pemerintah setempat mewajibkan jam 02.00 pagi, semua harus tutup. Sebab itu, menjelang deadline, mereka dan para turis berangsur menghentikan pesta. Dan mulai pukul 02.00, jalan ini senyap. Pagi hingga sore, aktivitas di
tempat ini digantikan dengan lalu lalang kendaraan.

Pattaya merupakan kota pantai, kurang lebih 140 Km dari ibukota negara, Bangkok. Dengan bus, kota kecil mirip-mirip Kuta Bali ini bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Wisata andalannya, kehidupan malam.


(try/rdf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads