Polisi Tak Tegas Beri Efek Jera kepada Pelaku Tawuran

Polisi Tak Tegas Beri Efek Jera kepada Pelaku Tawuran

- detikNews
Rabu, 20 Jul 2011 08:50 WIB
Jakarta - Tawuran semakin sering terjadi. Seolah tak pernah kapok, para warga maupun kelompok massa terus menggencarkan aksi brutalnya. Lalu di manakah sosok pelindung dan pengayom masyarakat, polisi?

Anggota Kompolnas Novel Ali pun berpendapat maraknya tawuran yang terjadi disebabkan ketidaktegasan aparat polisi dalam menangkap para pelaku kerusuhan. Ketiadaan efek jera juga menjadi salah satu penyebab mengapa tawuran berulang kali terjadi.

"Selama ini pelaku tawuran tidak tertangkap. Mereka tidak dikejar oleh polisi, sehingga tidak ada efek jera. Padahal efek jera itu penting agar tawuran tidak terjadi lagi. Mereka seolah santai karena tahu polisi tidak akan menangkap mereka," kata Novel kepada detikcom, Rabu (20/7/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Novel berpesan agar aparat polisi tidak terlalu dekat dengan kelompok pembuat onar maupun preman. Kepolisian memang harus merangkul semua elemen, tapi bukan berarti terlarut di dalamnya.

"Polisi tidak boleh terlalu akrab dengan organisasi preman. Memang harus digandeng tapi jangan sampai Dikasih hati," ujarnya.

Ia pun menyarankan agar para polisi dilengkapi alat perekam video (handycam) agar bisa mengetahui dan menangkap para pelaku tawuran. Video itu pula yang nantinya bisa menjadi bukti ketika pelaku tawuran disidangkan.

"Kalau perlu di setiap Polsek maupun satuan kerja lainnya dilengkapi handycam," ucap Novel.

Akan tetapi, Novel menyadari rasio polisi dan masyarakat sangat jauh. Untuk itu, pencegahan tawuran juga perlu melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat.

"Tawuran ini juga bukan semata-mata tugas kepolisian. Masyakarat harus terlibat di dalamnya untuk mencegah. Masyarakat sipil mulai dari satuan terkecil seperti RT hingga ke atas juga perlu dirangkul," imbuhnya.

Seperti diketahui, dini hari tadi (20/7) pukul 02.00 WIB terjadi tawuran antara dua kelompok massa di Jl Ciputat Raya, Jakarta Selatan. Tawuran itu berlangsung mencekam karena kedua kelompok menggunakan senjata tajam dan saling melempar batu. Namun hingga kini, belum dilaporkan ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Sebelumnya, tawuran juga terjadi di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (17/7) hingga Senin (18/7), dini hari. Sebelumnya, tawuran antar warga juga terjadi di Pasar Rumput, Jl Sultan Agung, Jaksel.

(feb/irw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads