Kuasa hukum Yayasan Harapan Ibu Pondok Pinang, Ahmad Mauszudin, mengatakan, kericuhan itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (18/7/2011). Sekitar 5 orang datang berteriak, dan saling mendorong dengan satpam dan personel dari Polsek Kebayoran Lama.
"Bukan terjadi sengketa lahan tapi sengketa kepengurusan. Mereka datang, teriak-teriak dan dorong-dorongan dengan satpam dan polisi namun tidak sampai baku hantam," ujar Ahmad kepada detikcom, di Sekolah Harapan Ibu Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sekolah ini terdiri dari TK, SD, SMP dan SMA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menambahkan, alasan pergantian karena Sulastomo, ketua yayasan yang lama, membuat suasana sekolah tidak nyaman dengan memecat guru dan karyawan karena alasan suka dan tidak suka tanpa melalui mekanisme rapat dewan pembina. Hal ini dinilai akan mengganggu proses belajar mengajar.
"Padahal Ibu Sulastomo 3 bulan lagi pensiun (masa jabatan 5 tahun)," kata Ahmad.
Hingga kini, lanjut Ahmad, proses pergantian ketua yayasan yang diprotes belum sampai ke ranah hukum. Namun mediasi sudah dilakukan.
"Tapi mereka tetap bersikeras. Dari pihak yang diganti malah menghembuskan isu kepada orangtua bahwa terjadi sengketa kepemilikan," tutur Ahmad.
Meski ada sengketa kepengurusan, suasana belajar mengajar di sekolah itu berlangsung normal. Meski demikian 5 satpam setempat berjaga-jaga dan 10 polisi dari Polsek Kebayoran Lama berjaga-jaga. Pihak-pihak yang tadi pagi datang ke sekolah itu kini sudah pulang dengan dilerai pihak kepolisian.
(nik/fay)