"Sampai saat ini saya belum dapat laporan. Namun kalau dilihat dari luas areanya itu objek rendah, bukan benda dari luar angkasa," kata profesor riset bidang astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin saat dihubungi detikcom, Kamis (14/7/2011).
Menurut Djamaluddin, benda luar angkasa seperti komet dan meteor memiliki jarak sangat tinggi dari bumi sehingga akan terlihat sangat kecil. Ketinggian benda luar angkasa menentukan seberapa jauh radius benda tersebut terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djamaluddin meragukan benda bercahaya yang melintas di langit Jakarta dan Bekasi adalah sejenis komet atau meteor. Sebab benda luar angkasa harusnya bisa dilihat dalam radius yang luas karena objeknya tinggi.
"Kalau benda luar itu jaraknya ratusan kilometer dan biasanya antar negara bisa terlihat. Kalau hanya di Jakarta dan Bekasi ya berarti objek bendanya rendah," imbuhnya.
Djamaluddin menegaskan, benda dengan objek rendah sering diasumsikan benda luar angkasa. "Kalau radius persebarannya hanya di antar kota, saya kira bukan (benda luar angkasa). Saya pernah berapa kali mendapat laporan ternyata setelah dikonfirmasi itu hanya seperti pesawat remote yang meluncur malam-malam, terus ada juga layang-layang, atau saya melihat sendiri lampion yang diterbangkan karena terbawa angin, kemudian lihat bergerak," sambungnya.
Salah satu pembaca detikcom, Hermanto, Warga Cikarang, Bekasi, mengisahkan, melihat benda menyerupai bintang berekor. Benda itu terlihat jelas sekitar pukul 18.00 WIB. "Ukurannya seperti genggaman tangan orang dewasa," katanya saat dihubungi detikcom.
(ape/vit)