66 Objek Vital Strategis akan Dilindungi Pemerintah
Kamis, 24 Jun 2004 19:20 WIB
Jakarta - Pemerintah akan melindungi 66 objek vital strategis berskala nasional. Dari jumlah itu, 33 perusahaan atau 50 persen di antaranya di bawah koordinasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Langkah ini diambil pemerintah untuk mengantisipasi gejolak politik dan keamanan menjelang pilpres 5 Juli mendatang.Demikian hasil rapat terbatas dipimpin Presiden Megawati yang dihadiri 3 Menko, Panglima TNI, Kepala BIN dan Menteri ESDM, di Istana Negara, Jl. Veteran, Jakrata Pusat, Kamis (24/6/2004)."Dalam rapat tadi sudah dibahas rancangan keppres tentang pengamanan objek vital yang sangat strategis, nanti penanggung jawab pengamanan adalah pemilik objek vital itu sendiri," kata Menko Polkam ad interim Hari Sabarno.Objek-objek vital itu kebanyakan bergerak dalam bidang pertambangan gas, minyak dan listrik seperti ExxonMobil, Freeport, Newmont dan lainnya.Menurut Hari, menjelang pilpres, situasi politik dan keamanan diprediksi meningkat. Untuk itu perlu diantisipasi. "Dalam jangka 3 bulan sampai akhir tahun ini pengamanan internal akan ditingkatkan," tambah dia. Hari menjelaskan, sebenarnya sekarang ini pengamanan sudah dilakukan terutama oleh pihak Polri dan TNI.Dalam kaitan itu, Hari mengaku, telah mendapat laporan dari intelijen tentang perlunya mewaspadai kegiatan di Moro, Filipina Selatan. Namun ia tidak menjelaskan ancaman apa yang menjadi kekhawatirannya.
(dsb/)