"Perlu diucapkan selamat atas terbentuknya negara baru Sudan Selatan pada hari Sabtu," kata Marty di Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/7/2011).
Selanjutnya, Indonesia menanti proses selanjutnya dari Sudan Selatan, yakni untuk bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Indonesia pun mempertimbangkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara yang sama luasnya dengan negara Prancis itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari www.kemlu.go.id, Senin (11/7), pada Sabtu (9/7) Sudan Selatan resmi menjadi negara baru dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ketua Parlemen Sudan Selatan, James Wani Igga. Ratusan ribu warga menyaksikan proses bersejarah itu. 17 Kepala Negara, Presiden Majelis Umum PBB dan Sekjen PBB, serta puluhan pejabat setingkat menteri dari berbagai negara turut hadir dalam kegiatan itu.
Salva Kiir disumpah secara resmi sebagai Presiden Sudan Selatan pertama. Kemerdekaan Sudan Selatan merupakan hasil referendum 9-15 Januari 2011 lalu, dengan kemenangan mencapai 98,81%. Referendum ini merupakan tindak lanjut kesepakatan comprehensive peace agreement (CPA) yang ditandatangani di Naivasha, Kenya, pada 9 Januari 2006.
Republik Sudan Selatan memiliki 10 negara bagian. Jumlah penduduk di negara ini mencapai 8 juta jiwa. Mayoritas penduduknya berasal dari suku Afrika, yang mayoritas memeluk agama Kristen dan animisme.
(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini