Suzuki ikut dalam kompetisi BIYO 2011 yang digelar di Kuta Station Hotel and Spa, Jl Kartika Plaza, Kuta pada 8-9 Juli 2011.
Selain ikut dalam kompetisi, Suzuki juga akan menjadi salah satu juri pada kompetisi BIYO ini. Suzuki akan mengikuti kompetisi pada divisi Single A (1A), divisi keterampilan memainkan trick tali yoyo dengan satu tangan dan divisi 2A, yaitu memainkan trik yoyo dengan dua tangan memakai yoyo jenis looping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suzuki memberikan tips keterampilan yoyo yang sangat sederhana namun mampu membawanya menjadi juara dunia sebanyak tiga kali. Ia memulai hobi memainkan yoyo sejak berusia 12 tahun. "Latihan, latihan, dan latihan," katanya tersenyum.
Pemuda asal Jepang ini pun sangat menyukai kompetisi BIYO karena digelar di Bali. "Kompetisi ini merupakan kombinasi antara kompetisi dan berwisata," ujarnya.
Dalam kompetisi BIYO, Suzuki membawa 10 yoyo kesayangannya yang tersimpan rapi dalam tas kecil.
Selain jawara dunia yoyo tiga kali, Suzuki juga memegang dua rekor dunia yang tercatat pada Guinnes World of Record. Rekor itu adalah memainkan yoyo dengan trik Eli Hoop sebanyak 72 kali dalam 60 detik dan rekor menembak koin yang dipasang di telinga dengan yoyo. Ia mampu mencatatkan diri menembak 15 koin pada telinga 15 orang dalam waktu satu menit dan 12 detik.
"Rekor ini saya pecahkan di Italia," katanya.
Untuk membuktikan kehebatannya itu, Suzuki menembak koin pada telinga seorang panitia Galih Kurniawan. Dalam sekejap, ia mampu menembak koin Rp 500 tanpa mengenai telinga.
Selain jago bermain yoyo, Suzuki juga memiliki bisnis yoyo secara online di yoyoaddict.com serta mendesain yoyo dengan nama Phenom dan Speeder 2.
Untuk menghibur wisatawan dan para peserta kompetisi ini, Suzuki berjanji akan memainkan trick baru bermain yoyo yang belum pernah dimainkannya.
"Saya punya beberapa trik untuk BIYO," ujarnya sembari tersenyum.
(gds/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini