Buku kedua yang ditulis George ini merupakan buku lanjutan sekaligus penyempurnaan dari buku pertama 'Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century' yang mengundang kontroversi. Acara peluncuran buku tersebut digelar di Kantor Penerbit Galang Press di Jl Mawar Tengah, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (7/7/2011).
Turut hadir dalam acara itu KH Nuril Arifin Husein dari Ponpes Soko Tunggal Semarang, Hifzil Alim dari Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan adik Sultan GBPH Prabukusomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut mantan dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu, di bab IV membahas mengenai pelanggaran-pelanggaran Pemilu 2009. Pelanggaran-pelanggaran pemilu tahun 2009 itu menjadikan pemilu tidak sah sehingga pemerintahan SBY-Boediono juga tidak sah dan tidak menang secara fair.
"Kemana larinya uang Bank Century dan bailout Bank Century yang triliun rupiah itu. Dari hasil wawancara berbagai sumber dan penelitian dari berbagai media itu ada yang lari untuk membiayai pemilu 2009," katanya.
Dia mengatakan buku setebal 203 halaman itu telah dipersiapkan oleh George sejak setahun lalu. Buku tersebut berisi enam bab yang diawali sebuah kata pengantar yang ditulis oleh George sendiri.
Bab pertama mengenai terbukanya Kotak Pandora. Bab kedua Oligarki ekonomi, jejaring (cabal) ekonomi politik. Bab ketiga, skandal Bailout Bank century. Bab keempat mengenai pelanggaran-pelanggaran pemilu. Bab kelima kesimpulan dan bab terakhir atau keenam diberi judul 'So What'.
"Di bab empat ini yang jadi inti seluruh buku ini," jawab George sekali lagi.
Dalam penulisannya dia juga menggunakan metode riset triangulasi yakni metode riset melalui studi pustaka, menemukan kliping-kliping koran yang relevan. Selanjutnya surfing di internet untuk menemukan berita-berita lama maupun berita terbaru tentang topik yang diteliti.
Selain itu dia juga melakukan wawancara dengan para pakar dan informan tentang topik yang diteliti termasuk meneliti buku-buku sekolah gratis yang bergambar SBY dan salah seorang anggota DPR RI. Menurutnya buku ini sekaligus menjawab banyak pihak yang meragukan metodologinya.
"Saya juga banyak wawancara dengan sumber-sumber kunci yang tidak tidak saya sebutkan namanya, bahkan dari orang Demokrat sendiri. Soal risiko itu risiko saya," kata George.
Sementara itu pimpinan Galang Press Julius Felicianus menambahkan untuk buku kedua akan dijual dengan harga Rp 50 ribu per eksemplar. Buku tersebut sudah siap edar di semua jaringan toko buku di seluruh Indonesia kecuali Gramedia.
"Kalau buku pertama kami cetak 7.500 eksemplar dan ada versi bajakan hingga 18 seri. Kalau buku kedua semoga tidak dibajak karena sudah ada di toko buku seluruh Indonesia," kata Julius.
(bgs/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini