Yono, Maksur, Eman, Opung, Heri, Angga, Arun, Abdul, dan Rohman terlihat ceria berenang di tengah air kecoklatan yang mengalir di Kalimalang. Sambil tertawa, mereka meraba-raba dasar kali yang dalamnya tak lebih dari 1,5 meter, seraya mencari Kijing. Bentuknya serupa dengan kerang hijau yang biasa dijumpai di hidangan sea food.
Abdul Wahid (12) atau biasa disapa Togel oleh teman-temannya menuturkan, aktivitas berenang di Kalimalang dilakukan sambil mengisi waktu liburan. Selain karena murah meriah karena tampa perlu mengeluarkan uang sepeser pun, alias gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sampah hilir mudik di depan Togel dan teman-temannya, mereka tampaknya tidak terganggu. Ancaman ular atau lintah yang biasa hidup di kali tidak menyurutkan kecerian mereka di siang yang terik itu.
"Sudah biasa kok, main di sini. Enggak ada apa-apa," kata Togel yang bersiap naik kelas 6 Sekolah Dasar 08, Cipinang Melayu ini.
Senada dengan Togel, Eman siswa kelas 3 SMK 71 Cawang Baru menuturkan, aktivitas mencari Kijing di Kalimalang merupakan aktivitas mengisi liburan sekolahnya kali ini.
"Lumayan dapat sekarung," kata Eman.
Kijing yang telah dikumpulkan itu nantinya direbus. Hal itu dilakukan agar lumpur-lumpur yang menempel di dalam Kijing-kijing tersebut hilang.
"Kalau udah enggak ada lumpurnya baru bisa dimakan bareng-bareng," ujarnya.
Togel, Eman, dan 7 bocah tanggung memang bukan terlahir dari kalangan berada. Mereka tidak bisa menikmati liburan layaknya kalangan berada yang bisa pergi ke wahana permainan atraktif atau pun ke luar negeri. Hanya Kalimalang yang menjadi destinasi mengisi liburan sekolah mereka sejak kecil.
"Pengennya pemerintah bersihin kalinya, jadi kapan saja kita bisa bebas berenang di sini," harap Eman.
(ahy/her)