"Yang saya tahu dia sering bolak-balik ke rumah sakit. Sudah sejak lama ia mengidap penyakit kolesterol dan tekanan darah tinggi," kata sahabat Zainuddin, Muzani kepada detikcom, Selasa (5/7/2011).
Namun ia tidak tahu apakah kedua penyakit itu yang merenggut nyawa dai sejuta umat itu. Menurut Muzani, ada tiga rumah sakit yang sering dikunjungi Zainuddin untuk konsultasi kesehatan, yaitu RS Gandaria, RS Pondok Indah dan RS Pertamina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muzani terakhir bertemu Zainuddin bulan Februari lalu saat perayaan Maulid Nabi di rumah sang dai. Saat itu, Zainuddin tampak sehat dan lebih gemuk. Menurut Muzani, sejak tidak aktif dalam dunia politik berat badan dai itu terus naik.
"Dulu saat di PBR dia aktif olahraga seperti bulu tangkis, sepertinya sekarang tidak lagi. Badannya juga terakhir over weight, dulu kan agak langsing. Tapi dia mengaku sekarang lebih tenang saat tidak di dunia politik," kenang Muzani.
Muzani sendiri merasa sangat kehilangan sosok Zainuddin. Ia mengganggap Zainuddin seorang guru politik yang luar biasa.
"Ini sudah takdir Allah ya, kita semua berduka," tutupnya.
Zainuddin MZ meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (PP) pukul 09.22 WIB. Jenazah saat ini sudah dibawa ke rumah duka, Jalan Gandaria, Jakarta.
(feb/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini