"Commuter line sudah uji coba pada tanggal 30 Juni, tapi resminya baru hari ini tanggal 2 Juli. Jadi kita memakai single operasi. Tidak ada KRL Ekonomi AC dan Ekspres, yang ada hanya KRL AC Commuter Line sama KRL Ekonomi," ujar Kepala Stasiun Depok UI, Rahmat kepada detikcom di Stasiun Depok-UI, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2011).
Dengan keberadaan KRL Commuter Line ini, direncanakan para penumpang tidak akan menunggu lama di setiap stasiun. KRL Commuter Line memiliki interval kedatangan yang berdekatan antara satu rangkaian dengan rangkaian lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjalanan kereta ini ada jadwalnya, jadi penumpang tidak begitu lama menunggu kereta yang masuk, sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di masing-masing stasiun," tuturnya.
"Kalau sekarang itu intervalnya pendek, tujuannya untuk menambah kapasitas angkut, jadi ini bisa mengurangi kepadatan penumpang di setiap stasiun," jelas Rahmat.
Pantauan detikcom di Stasiun Depok-UI, penumpang yang menggunakan KRL cukup ramai. Meskipun ada beberapa penumpang yang belum tahu keberadaan KRL Commuter Line, namun tak sedikit penumpang yang memilih menggunakan KRL single operation ini.
Salah satu penumpang bernama Ella (21) yang hendak menuju Jakarta Kota, mengaku senang dengan kehadiran KRL Commuter Line ini. Bagi Ella yang terhitung sering melakukan perjalanan dengan KRL, keberadaan KRL ini sangat membantu karena dirinya kini tak harus menunggu terlalu lama seperti sebelumnya.
"Ya seneng sekarang, dulu agak kesel karena nungguu lama, terus ada gangguan lagi. Sekarang jadinya enggak nunggu lama. Apalagi kalau hari Senin buru-buru, banyak penumpang sibuk, tapi banyak kereta yang terus datang," ucapnya.
(nvc/gah)