Seperti diberitakan Koran Tempo suplemen Jawa Tengah, Senin (27/6), Bibit usai peresmian jembatan di Magelang mengatakan Joko Widodo bodoh karena berani menentang kebijakan Gubernur Jateng dalam rencana pembangunan mal di tanah eks bangunan pabrik es Saripetojo di Solo. Dia bersikeras rencana pembangunan mal harus diteruskan.
Atas pernyataan itu, Forum Komunitas Masyarakat Solo (FKMS) menilai Bibit arogan dan otoriter. Pernyataan itu melukai hati masyarakat Solo yang telah memilih Joko Widodo sebagai walikota bahkan dengan suara 90,8 persen pemilih Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggapan keras juga muncul dari internal PDIP, partai yang dulu mencalonkan Bibit Waluyo sebagai Gubernur Jateng. Sekretaris DPC PDIP Kota Surakarta, Teguh Prakoso, dengan tegas menyatakan penyesalannya secara pribadi dulu telah memilih Bibit sebagai gubernur. Ketua DPRD Kota Surakarta, YF Sukasno, juga mengatakan hal serupa.
"Orang itu (Bibit Waluyo -red) tak tahu diri. Dulu kita-kita ini bahkan harus mengeluarkan uang pribadi masing-masing untuk membiayai kampanye dia sebagai Cagub. Tapi sekarang seperti ini balasannya untuk Kota Solo," ujar Wakil Ketua DPC PDIP Surakarta tersebut.
(mbr/fay)