Letaknya yang hanya sekitar 1 jam dari Bandara Sepinggan cukup memudahkan para wisatawan yang ingin berbelanja ke sana. Pasar Inpres Kebun Sayur ini terbagi menjadi dua bagian, pertama arena khusus menjajakan sayur-mayur dan kedua arena penjual pernak-pernik oleh-oleh khas Kaltim termasuk perhiasan manik-manik.
Berbagai macam kalung di salah satu kios perhiasan tampak rapi tergantung. Sementara perhiasan gelang dibariskan dalam kotak-kotak kecil di atas etalase. Di dalamnya juga diperlihatkan indahnya batu dan manik-manik yang dibuat untuk memperhias aksesoris bros dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang lebih menyukai perhiasan gelang batu warna-warni bisa memperolehnya dengan harga yang cukup murah yaitu mulai dari Rp 7.500. Sementara kalung batu giok ditawarkan mulai Rp 75.000 hingga ratusan ribu rupiah.
Layaknya pasar pada umumnya, pembeli dibolehkan untuk menawar barang yang diincarnya. Namun rata-rata harga yang ditawarkan setiap kios hampir sama dan turun harganya pun tak banyak.
Berbeda halnya dengan oleh-oleh lain seperti gelang akar, kaos maupun gantungan kunci bertuliskan Kalimantan Timur. Selama pembeli pintar menawar, harga suvenir itu bisa turun hingga 50 persen.
"Saya sudah hampir 10 tahun lebih berjualan di sini. Alhamdulillah selalu laris," ujar penjual oleh-oleh kaos dan atribut khas suku Dayak kepada detikcom, Minggu (19/6/2011).
Pasar berlantai satu ini hanya memiliki beberapa kios sehingga para pembeli tak perlu khawatir kecapaian memutari isi pasar. Suasana di dalam pun nyaman dan bersih. Letak antara kios juga tak terlalu berdekatan sehingga tidak menimbulkan kesan sumpek.
Makanan khas Kaltim, krupuk amplang, juga tersedia di pasar ini. Harga yang ditawarkan cukup murah mulai Rp 10.000-Rp 25.000 tergantung besar-kecilnya kemasan. Pelayan toko dengan sigap dan ramah akan mempersilakan para pembeli untuk mencicipi makanan kriuk-kriuk tersebut.
"Ada dua macam bentuk, yang panjang maupun yang bulat. Sama saja rasanya, ayo silakan dicicipi, ayo-ayo," teriak Ian menawarkan amplang kepada setiap pembeli yang lewat.
Tak terasa sudah berjam-jam lamanya menikmati suasana Pasar Inpres Kebun Sayur, waktunya untuk segera pulang. Namun indahnya Balikpapan masih terlihat dalam kerlap-kerlip kilauan batu dalam setiap perhiasan yang ada.
(feb/nrl)