"Saya yakin pasti turun, akan ada penurunan," kata pengamat politik dari Center for Information and Development Studies (CIDES), Indria Samego, saat ditanya perolehan suara Partai Demokrat menyusul sejumlah kadernya yang terlilit masalah.
Hal ini disampaikan Indria usai acara peluncuran buku berjudul "Bercermin di Layar, Realita Antar Cerita" di Hotel Crowne Plaza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir perolehan suara pasti akan turun terutama bisa dilakukan sekarang. Ini saya mengandaikan kalau saat ini Pilpres pasti merosot sekali kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Tetapi masih ada waktu 2 tahun lagi untuk berbenah? "Iya karena ini masih ada waktu jadi tergantung memori dan keloyalan masyarakat. Kita tahu sendiri sekali ada kasus, kepercayaan akan langsung berubah," jawab Indria.
Menurut dia, suara Partai Demokrat tergantung agenda-agenda dan janji-janji untuk para pemilih.
"Apa janji lebih baik dari partai lain. Kita tahu sendiri, Partai Demokrat tergantung dengan figur atau sosok. Apa Pak Anas bisa menjadi figur yang baik, secara kita tahu dia orang yang sangat santun," kata Indria.
Salah satu kader Partai Demokrat yang terlilit masalah antara lain, Nazaruddin yang kini berada di Singapura dengan alasan berobat.
Mantan Bendahara Umum PD ini lalu melempar bola panas dari persembunyiannya di Singapura. Nazaruddin menyebut tiga nama yang menurutnya memainkan uang suap wisma atlet Sea Games Palembang.
Mereka adalah Angelina Sondakh, Wayan Koster, dan Mirwan Amir. Ketiganya telah membantah tudingan Nazaruddin.
Politisi PD lainnya yang disebut-sebut terlibat kasus korupsi, adalah Jhonny Alen. Jhonny saat DPR periode 2004-2009 menjabat sebagai Wakil Ketua Panitia Anggaran.
Jhonny terseret pembagian alokasi dana stimulus. KPK sudah memenjarakan mantan anggota DPR Abdul Hadi Djamal yang ditangkap terkait dugaan suap Rp 3 miliar, untuk memuluskan anggaran stimulus proyek Dephub pembangunan dermaga dan bandara di wilayah Indonesia Timur. Namun, Jhonny membantahnya.
(aan/nrl)