Keluarga Suzuki, Antara Bali dan Tsunami Jepang

Keluarga Suzuki, Antara Bali dan Tsunami Jepang

- detikNews
Minggu, 19 Jun 2011 12:02 WIB
Jakarta - Suzuki dan keluarga pagi itu sibuk berbenah. Rumah hunian sementara yang ditempatinya di kawasan Kesennuma, Jepang, akan kedatangan tamu istimewa, yaitu pasangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Kenapa keluarga Suzuki yang dipilih SBY?

Alasannya, dialah satu-satunya warga Kesennuma, Jepang, yang menjadi korban tsunami dan memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia. Suzuki, istri dan satu orang putrinya adalah pecinta budaya Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Halo, selamat datang di rumah saya," kata Suzuki dan istrinya Takako dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata pada wartawan yang menemuinya, Sabtu (18/6/2011).

Dengan ramah, Suzuki beserta istri dan putrinya menunjukkan rumah berisi dua kamar yang mereka tempati sementara. Rumah asli keluarga nelayan tersebut hancur lebur akibat diterjang ombak tsunami. Tak ada yang tersisa lagi.

Namun, tak ada raut wajah frustrasi atau murung ditunjukkan mereka. Senyum ramah selalu keluarga ini sampaikan pada siapa pun yang menyapa, termasuk pada SBY dan Ibu Ani.

"Keluarga ini menyatukan Jepang dan Indonesia dengan budaya Bali," kata SBY usai meninjau kediaman Suzuki.

Salah seorang staf KBRI di Tokyo bercerita, Suzuki dan keluarga adalah pecinta budaya Bali. Di Kesennuma, setiap tahunnya ada festival budaya yang digelar dua kali per tahun oleh para nelayan karena hasil tangkapan yang melimpah.

Nah, Suzuki dan keluarganya selalu menampilkan budaya khas Bali, seperti barong, topeng dan kesenian lainnya. Awal mula perkenalan Suzuki dan Bali tentu saja berasal dari pelayaran saat mencari ikan.

Pria berambut gondrong itu kerap singgah di Pelabuhan Benoa bila sedang mencari ikan. Anak Buah Kapal (ABK) yang berlayar bersama Suzuki juga banyak berasal dari Indonesia. Saat tsunami, Suzuki baru saja kembali dari Bali sehari sebelumnya.

Kini, senyum Suzuki dan keluarga semakin merekah. Kecintaan mereka terhadap Bali menjadi kebanggan tersendiri bagi publik di Tanah Air. Artinya, ada orang asing yang bukan sebatas kagum, melainkan memprosikan dan melestarikan budaya Indonesia di negerinya sendiri.

Bagaimana dengan Anda?

(mad/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads