Penyerahan Bantuan RI ke Pengungsi Jepang Diwarnai Isak Tangis dan Haru

Laporan dari Jepang

Penyerahan Bantuan RI ke Pengungsi Jepang Diwarnai Isak Tangis dan Haru

- detikNews
Minggu, 19 Jun 2011 02:03 WIB
Penyerahan Bantuan RI ke Pengungsi Jepang Diwarnai Isak Tangis dan Haru
Tokyo - Siang tadi Presiden SBY dan Ibu Ani menyerahkan bantuan untuk pengungsi Jepang korban gempa dan tsunami di daerah Kesennuma, Provinsi Miyagi Jepang. Isak tangis dan rasa haru mewarnai acara ini terutama saat puisi solidaritas dari anak Indonesia dibacakan.

Acara berlangsung di camp pengungsian Miyagi sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Sebelum menyerahkan bantuan, SBY dan rombongan sempat meninjau lokasi pelabuhan yang porak poranda akibat tsunami.

Selain itu, rombongan juga melihat rumah hunian sementara yang ditempati para pengungsi, bahkan SBY dan Ibu Ani sempat masuk rumah milik keluarga Suzuki. Suzuki kebetulan adalah warga Kesennuma yang menyukai budaya Bali. Lalu acara berlanjut ke sebuah gedung olahraga yang diubah fungsinya menjadi kamp pengungsian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa bantuan yang diberikan kepada pengungsi. Salah satunya adalah dana sebesar dua juta dolar Amerika Serikat. Tidak hanya itu Ibu Ani juga menyerahkan beberapa cindera mata khas Indonesia berupa alat musik angklung dan batik bagi para pengungsi. Suasana semakin cair ketika Ibu Ani dan SBY mengajari anak-anak pengungsi bermain angklung.

"Do re mi fa so la ti do...., " kata SBY bersama Ibu Ani sambil menunjukkan cara bermain angklung.

Suasana haru kembali terasa saat walikota Kesennuma, Shigeru Sagawara berpidato.
Baik dia maupun sang penerjemah sempat terisak saat mengucapkan terima kasih. Mereka merasa sangat terhormat atas kunjungan langsung Presiden SBY.

"Kami mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dari Indonesia. Bantuan ini bisa berguna untuk pemulihan kota kami," kata Shigeru.

Kessenuma merupakan salah satu wilayah yang parah akibat gempa dan Tsunami. 1.196 Orang dinyatakan hilang. Sementara 837 orang tewas. Hingga saat ini di lokasi masih terdapat banyak puing-puing rereuntuhan bangunan dan mobil yang bergelimpangan di jalan.


(adi/anw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads