Aktivitas itu dilakukan masyarakat Hindu di Bali setiap terjadi gerhana bulan total. Dalam mitologi, disebut sebagai bulan kepangan.
Dalam cerita rakyat Hindu di Bali, gerhana bulan total disebut sebagai bulan kepangan. Dewi Ratih yang disimbolkan sebagai bulan dimakan oleh kala rahu (raksasa).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sebelum membuat suara gaduh dengan memukul kentongan atau benda lainnya, warga Hindu menggelar sembahyang di pura keluarga masing-masing. Usai sembahyang, warga pun menunggu momen raksasa memakan bulan (gerhana bulan).
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali Ida Bagus Wiana mengatakan gerhana bulan total dalam kepercayaan umat Hindu, selalu dikaitakan dengan fenomena alam yang bisa membawa kepada hal negatif maupun positif.
Untuk itu, lanjut Wiana, selama bulan kepangan itu, warga Hindu melakukan persembahyangan di rumah masing-masing.
"Umat Hindu bersembahyang untuk mengusir pengaruh negatif saat gerhana bulan (bulan kepangan) terjadi," kata Wiana, Rabu (15/6/2011).
Wiana mengatakan ritual membuat suara gaduh dengan memukul kentongan atau benda lainnya sudah dilakukan masyarakat Bali secara turun temurun.
Pengaruh positif dalam fenomena gerhana bulan adalah agar warga selalu waspada. Warga diharapkan meningkatkan kewaspadaan jika berpergian melalui udara, darat dan laut. Wanita hamil pun waspada dan mensucikan diri saat gerhana bulan total.
(gds/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini