Petinggi Militer AS akan Ditanyai Soal Skandal Abu Gharib
Selasa, 22 Jun 2004 13:46 WIB
Jakarta - Sejumlah petinggi militer AS akan dipanggil ke pengadilan untuk dimintai keterangan mengenai skandal penyiksaan di penjara Abu Gharib, Irak. Mereka kemungkinan akan dipanggil beberapa pekan mendatang.Demikian disampaikan hakim militer yang tengah menyidangkan kasus penganiayaan tahanan Irak oleh tentara AS, seperti diberitakan Associated Press, Selasa (22/6/2004). Letjen Ricardo Sanchez, kepala pasukan AS di Irak dan Jenderal John Abizaid, komandan wilayah Timur Tengah termasuk di antara mereka yang bisa ditanyai tim pembela tentara-tentara AS yang dituduh menganiaya tahanan Irak.Menurut pengacara bagi Charles Graner dan Javal Davis, dua prajurit AS yang dituduh melakukan kejahatan itu pada Oktober dan November tahun lalu, Sanchez dan Abizaid merupakan bagian dari rantai komando yang membuat pelanggaran itu sah.Tim pembela juga ingin menanyai Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld seputar skandal yang mengagetkan dunia dan mempermalukan pasukan AS itu."Pengadilan mengarahkan pemerintah untuk membolehkan Letjen Sanchez, Letjen (Thomas) Metz, Mayjen (Geoffrey) Miller dan siapapun yang berada di bawah mereka untuk bersaksi, termasuk para pengacara yang memiliki kesaksian relevan," demikian disampaikan hakim militer Kolonel James Pohl.Diimbuhkannya, Mayjen Barbara Fast, kepala pejabat intelijen koalisi di Irak, juga bisa dimintai keterangannya nanti.Tim pembela Davis and Graner menegaskan bahwa kedua klien mereka tidak bersalah. Mereka semata-mata mengikuti perintah atasan mereka saja. Kedua prajurit AS itu terancam hukuman maksimum 33 tahun penjara atas serangkaian tuduhan, termasuk pemukulan dan pelecehan seksual para tahanan Irak.Selain Menhan Rumsfeld, pengacara bahkan juga akan berusaha untuk meminta kesaksian Presiden George W Bush mengenai prosedur interogasi yang diimplementasikan pemerintah menyusul peristiwa 11 September 2001.
(ita/)