Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan 27 lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang akan mendapat bantuan dari United Nation Development Programe (UNDP) untuk melakukan program voter education atau pendidikan pemilih.Menurut Ketua Pokja Sosialisasi Pemilu Valina Sinka Subekti, 27 LSM itu diseleksi dari ratusan LSM yang mengajukan proposal program pendidikan pemilih ke KPU. "Proses seleksinya cukup ketat sehingga baru sekarang diumumkan," katanya. Dana yang disediakan UNDP untuk 27 LSM tersebut sebesar Rp 25 miliar. Pemberian bantuan tidak dibagi rata tapi berdasarkan besaran komponen biaya yang diajukan. Dan pencairan dananya akan dilakukan berdasarkan tahapan program yang telah diselesaikan. "Kalau untuk yang di daerah kepulauan tentu biaya transportasinya lebih besar daripada yang di daratan karena harus menyewa perahu dan sebagainya," kata Valina di KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (22/6/2004).LSM-LSM yang menerima bantuan dana dari UNDP tersebut, antara lain, Solidaritas Gerakan Antikorupsi (Sorak) yang akan melakukan pendidikan pemilih di 20 kabupaten dan kota di Aceh.Kemudian Universitas Khairun, Ternate, yang akan melakukan pendidikan pemilih di Ambon. Lembaga Studi dan Advokasi Kebijakan (Elsaka) yang melakukan programnya di Sumatera Utara bekerja sama dengan Walhi. Dan Radio 68H yang akan menggelar acara on air tentang pendidikan pemilih.Penyeleksian terhadap LSM yang mengajukan proposal, menurut Valina, adalah dengan menilai metodologi yang dipakai. Kemudian skala prioritas daerah yang akan menjadi sasaran program, yakni seberapa butuh daerah tersebut mendapat program ini. Lalu, jumlah pemilih yang akan diberikan pendidikan.KPU, menurut Valina, memilih LSM yang program pendidikan pemilihnya memiliki target audiens lebih besar. Selain itu juga dilihat kredibilitas LSM dalam melakukan program sebelumnya. Sebanyak 12 dari 27 LSM yang terpilih sebelumnya pernah menggelar program serupa untuk Pemilu Legislatif.Secara umum, metode yang dipakai adalah melakukan sistem TOT (training for trainer) atau pelatihan untuk pelatih. LSM akan merekrut tokoh-tokoh masyarakat, formal atau informal, untuk diberi pelatihan.Selanjutnya mereka akan melakukan pendidikan serupa bagi warganya. Di Universitas Khairun, misalnya, pelatihan diberikan kepada mahasiswa yang akan melakukan KKN.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini