Longsoran tersebut terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang berada di Desa Silakitang, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara. Jalur ini menghubungkan wilayah Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan. Lokasinya berada sekitar sekitar 300 kilometer dari Medan, ibukota Sumut.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, longsoran itu terjadi di dua titik di desa tersebut. Jarak antara keduanya sekitar dua kilometer. Longsoran itu bersumber dari bukit yang berada di sisi jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini masih dibersihkan jalannya oleh petugas dan dibantu warga juga. Kendaraan sudah mulai bisa lewat, tapi masih buka dan tutup, bergantian," kata Sibuea, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian.
Warga menyatakan, gempa yang melanda Tapanuli Utara tersebut terjadi beberapa kali. Gempa pertama sudah menyebabkan terjadinya longsoran, namun gempa gempa kedua yang menyebabkan volume longsoran semakin banyak. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama terjadi sekitar pukul 07.08 WIB, dan kemudian terjadi gempa kedua sekitar pukul 10.01 WIB.
Selain menyebabkan longsoran, gempa itu juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas listrik. Akibatnya listrik padam di empat kecamatan di Tapanuli Utara, masing-masing Kecamatan Pahae Jae, Pahae Julu, Purba Tua dan Simangumban.
(rul/fay)