"Jejak tersebut memang sangat jelas dan cukup besar, sehingga diperkirakan bukan jejak kucing ataupun anjing," ujar Kepala Seksi Dokinfo Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Wasita, dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Minggu (12/6/2011).
Jejak tersebut ditemukan Sabtu (11/6) di sekitar lokasi upacara adat Labuhan Merapi. Saat itu jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman memantau lokasi menjelang dilaksanakannya upacara adat di lokasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jejak itu masih baru, kemungkinan terjadi malam sebelumnya dan kecil kemungkinan terjadi di siang hari karena lokasinya sangat terbuka. Dua harimau itu diduga melintas di tempat itu untuk menuju arah timur laut mencari daerah yang rimbun.
Hal ini menandakan fauna di sekitar lereng Merapi mulai melakukan aktivitas kembali pasca erupsi. Sementara untuk tetumbuhan baru semak dan rumput yang tumbuh. Pasca erupsi, pohon berkayu hampir seluruhnya habis terkena awan panas.
"Memang membutuhkan waktu lama untuk memulihkan tumbuh-tumbuhan berkayu yang semestinya terjaga dengan baik di kawasan lereng Merapi," terang Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman, Shavitri Nurmala Dewi.
(rdf/fay)











































