"Tadi pagi sekitar jam 10.50 WIB dilakukan pemeriksaan gigi, oleh tim dokter. Tim dokter menyarankan kalau terasa ada yang aneh dengan giginya dianjurkan untuk berkumur-kumur saja," ujar staf Humas RSCM yang enggan disebutkan namanya di RSCM, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (10/6/2011).
Kondisi Dora saat ini baik. Di RSCM, dia ditunggui oleh seorang kerabatnya. "Nggak tahu itu tante apa ibu tirinya, soalnya Dora manggilnya tante," tutur humas itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit yang dialami Dora, darahnya mengucur dari pori-pori kepala, bercampur keringat. Keluarnya juga hanya sedikit-sedikit, terutama saat kondisi stres atau capek. Darah yang mengucur ini bisa berhenti, dan keluar kembali jika stres melanda.
Tim dokter yang menangani Dora adalah dokter spesialis bedah onkologi dr Andhika Rahman, dokter spesialis hematologi dr Supri Efendi yang diawasi oleh Guru Besar Hematologi dan Onkologi Medik FKUI/RSCM Prof Dr Karmel Tambunan.
Dokter mendiagnosanya menderita kelainan fungsi pembekuan trombosit.
"Untuk diagnosa pertamanya adanya kelainan pada fungsi pembekuan trombositnya," ujar spesialis hematologi RSCM, dr Supri Efendi, di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2011).
Menurut Supri, penyakit atau kelainan pada trombosit yaitu frontbrain dan wellbrain. Namun masih harus dilakukan pemeriksaan dalam kepala lagi untuk mengetahui dua penyakit itu.
Supri juga mendiagnosa kemungkinan adanya infeksi saat Dora dalam kandungan. Namun jika terjadi infeksi pasti ada pendarahan atau kelainan saat Dora menstruasi. Sementara diagnosa lainnya yakni penyakit lupus, perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Sementara Guru Besar Hematologi dan Onkologi RSCM, Prof dr Karmel Tambunan mengatakan, keringat darah pada Dora karena ada kelainan fungsi pembekuan trombosit.
"Kita hanya berkonsentrasi pada diagnosa awal pada penyakit ini. Kemungkian semua alasan bisa terjadi pada Dora," kata Karmel.
Kisah Dora melahirkan simpati banyak kalangan. Sebab, sakitnya diduga dipicu karena Dora menanggung beban hidup yang berat. Perempuan muda ini menanggung sendiri hidupnya dan 2 adiknya tanpa bantuan orangtua. Berkuliah sambil menjadi tukang ojek pun dilakoni Dora.
Sebelumnya, Dora sempat dirawat di RS M Djamil Padang karena penyakitnya itu. Pada beberapa kasus, gadis cantik berambut cepak yang tercatat sebagai mahasiswa semester VI Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang tersebut juga mengeluarkan darah dari hidung, mulut dan telinganya.
Selain karena penyakitnya yang langka, Dora mendapat perhatian luas dari publik karena kisah hidupnya yang luar biasa. Perempuan muda yang sudah piatu tersebut, diketahui pernah menjadi tukang ojek, kuli bangunan, satpam, dan cleaning service untuk membiayai hidup dan pendidikannya. Dora juga bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan dua adiknya.
(nwk/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini