Dokter Diagnosa Dora Idap Kelainan Fungsi Pembekuan Trombosit

Gadis Keringat Darah

Dokter Diagnosa Dora Idap Kelainan Fungsi Pembekuan Trombosit

- detikNews
Kamis, 09 Jun 2011 16:58 WIB
Jakarta - Gadis berkeringat darah asal Padang, Dora Indrayanti Trimurni (25), ditangani 3 dokter di RSCM. Dokter mendiagnosanya menderita kelainan fungsi pembekuan trombosit.

"Untuk diagnosa pertamanya adanya kelainan pada fungsi pembekuan trombositnya," ujar spesialis hematologi RSCM, dr Supri Efendi, di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2011).

Menurut Supri, penyakit atau kelainan pada trombosit yaitu frontbrain dan wellbrain. Namun masih harus dilakukan pemeriksaan dalam kepala lagi untuk mengetahui dua penyakit itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supri juga mendiagnosa kemungkinan adanya infeksi saat Dora dalam kandungan. Namun jika terjadi infeksi pasti ada pendarahan atau kelainan saat Dora menstruasi.

Sementara diagnosa lainnya yakni penyakit lupus, perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Di tempat yang sama, Guru Besar Hematologi dan Onkologi RSCM, Prof dr Karmel Tambunan mengatakan, keringat darah pada Dora karena ada kelainan fungsi pembekuan trombosit.

"Kita hanya berkonsentrasi pada diagnosa awal pada penyakit ini. Kemungkian semua alasan bisa terjadi pada Dora," kata Karmel.

Penyakit yang dialami Dora, darahnya mengucur dari pori-pori kepala, bercampur

keringat. Keluarnya juga hanya sedikit-sedikit, terutama saat kondisi stres atau

capek. Darah yang mengucur deras ini bisa berhenti, dan keluar kembali jika stres

melanda.

Kisah Dora melahirkan simpati banyak kalangan. Sebab, sakitnya diduga dipicu karena

Dora menanggung beban hidup yang berat. Perempuan muda ini menanggung sendiri

hidupnya dan 2 adiknya tanpa bantuan orangtua. Berkuliah sambil menjadi tukang ojek

pun dilakoni Dora.

Sosok dan gaya hidup Dora sangat jauh dari teman sebayanya. Tidak ada hura-hura

atau nongkrong di mal dan belanja, Dora lebih memilih menjadi tukang ojek di

simpang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk membiayai hidup dan

pendidikannya. Tak hanya itu, sejak enam tahun terakhir berbagai pekerjaan pernah

dilakoninya.

Dia pernah menjadi kenek angkutan kota, kuli bangunan, satpam dan petugas cleaning

service di PLTG Pauh Padang. Semua pekerjaan itu dilakoninya sambil terus menjalani

pendidikan hingga menjadi mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Bung Hatta

Padang. Untuk mendapatkan pekerjaan berat itu, dia harus rela menggunduli kepalanya

untuk menyamar sebagai lelaki sehingga mudah mendapat pekerjaan. Beratnya hidup

Dora membuat dia hanya bisa tidur 2 jam sehari.
ο»Ώ

(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads