Para pendemo tersebut berasal dari Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Simalungun (PP Gemasi). Kendati mereka yang berdemo itu hanya puluhan orang, tak urung aksi pada Kamis (9/6/2011) ini membuat repot pihak keamanan, baik polisi maupun satpam perusahaan yang berlokasi di Jl Suprapto, Medan tersebut. Demonstrasi itu juga sempat diwarnai baku hantam antara pengunjuk rasa dengan satpam.
Semula aksi itu berjalan damai. Di depan pintu masuk, para mahasiswa menggelar orasi yang menuding PTPN IV mencaplok sekitar 60 hektar tanah milik para petani yang berada di Desa Mariah Jambi, Bah Jambi. Sejumlah poster yang mengecam pencaplokan tanah itu juga dibentangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan karena tidak kunjung direspons, aksi demo itu mengarah anarkis. Massa memanjat pagar pagar, dan setelah masuk ke dalam, salah seorang mahasiswa melemparkan sejumlah telur ke arah bangunan. Tindakan inilah yang memicu satpam melakukan aksi represif. Terjadi aksi saling pukul, tapi tak lama segera dilerai polisi.
Massa kemudian melanjutkan aksi di luar pagar, dengan membakar ban. Namun aksi itu juga dihentikan polisi. Ban yang terbakar itu kemudian dipadamkan dengan pemadam api. Massa baru membubarkan diri setelah delegasi mereka diizinkan bertemu pihak perusahaan untuk menyampaikan tuntutan tersebut.
(rul/fay)