"Ini ada 15 penumpang dari Jakarta yang bagasinya tidak ada," kata salah seorang penumpang, Paskalis saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2011).
Paskalis bercerita, dia dan rombongannya hendak melakukan penelitian di pedesaan di kawasan Labuan Bajo. Nah, semua perlengkapan rombongan dimasukkan ke dalam bagasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat mendarat mulus di Labuan Bajo sekitar pukul 15.00 WIT. Saat hendak mengambil bagasi, alangkah kagetnya, ternyata sama sekali tidak ada barang para penumpang yang dari Jakarta.
"Kami semua marah, kami tanya pihak Lion Air Labuan Bajo, tapi mereka bilang tidak tahu. Alasannya ada di Denpasar dan yang di Denpasar tidak bisa dikontak," terang Paskalis.
Persoalannya, bagasi yang dibawa rombongan Paskalis itu berbagai peralatan untuk sehari-hari dan bantuan untuk desa miskin. Tidak heran anggota rombongan marah-marah dan protes kepada pihak Lion Air.
"Hanya ada dua petugas yang menangani. Mereka berjanji akan mengirim barang yang katanya tertunda di Denpasar besok pagi," imbuhnya.
Sementara itu pihak Kepala Humas Lion Air Edward Sirait saat dikonfirmasi terkait peristiwa ini menegaskan bagasi para penumpang tidak hilang.
"Bagasinya ada di Denpasar. Labuan Bajo itu bandara kecil, jadi kondisinya rentan. Kami sengaja mengurangi barang untuk keselamatan penumpang," terang Edward memberi alasan.
Namun Edward berjanji bagasi para penumpang akan segera dikirimkan secepatnya. "Paling tidak besok pagi, ada ke sana penerbangan," tutur Edward.
(ndr/van)











































