Perusak Lingkungan Pantai Pangandaran Pengusaha Tambak
Senin, 21 Jun 2004 06:03 WIB
Jakarta - Masyarakat dan nelayan di Pangandaran Ciamis Jawa Barat, selalu menjaga kelestarian lingkungannya. Alam merupakan tumpuan hidup bagi warga dan nelayan di Pangandaran, sehingga kesadaran untuk menjaga kelestariannya telah melekat erat di benak mereka.Demikian ditegaskan tokoh masyarakat dan nelayan Pangandaran, Susi Pudjiastuti menanggapi "sentilan" Presiden Megawati Soekarnoputri soal kalangan nelayan di daerah itu kurang mengindahkan persoalan lingkungan. Susi yang dihubungi detikcom dari Bandung, Senin (21/6/2004) pagi menilai pernyataan Presiden Megawati mungkin akibat kurangnya informasi yang diterima atau mungkin kesalahan persepi menanggapi persoalannya.Untuk diketahui, Presiden Megawati dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Ciamis hari Sabtu (19/6/2004) kemarin mengaku jengkel berkaitan masalah abrasi pantai termasuk di Pangandaran. Menurutnya, selama ini banyak warga yang sudah tidak mengindahkan lagi masalah lingkungan, sehingga muncul berbagai masalah lingkungan seperti abrasi.Dalam pandangan Susi, pernyataan Presiden Megawati itu memang dalam konteks terjadinya abrasi. "Kalau itu kejadiannya dan yang dimaksudkan presiden, memang ada. Tapi bukan di pantai Pangandaran. Abrasi pantai di sini terjadinya di Parigi," tuturnya.Dan terjadinya abrasi di Parigi itu sendiri menurtu Susi dipicu akibat dirusaknya hutan mangrove yang melindungi pantai untuk dijadikan tambak. "Kalau itu kejadiannya, maka yang seharusnya ditunjuk sebagai pihak yang bertanggung jawab adalah birokrasi atau Pemda yang memberikan ijin membuka tambak, dan juga para pengusaha tambak yang bermodal besar itu," tandasnya.Para pengusaha tambak menurut Susi, notabene adalah mereka yang bermodal besar. "Kalau petani tambaknya sendiri, termasuk golongan ekonomi kecil yang sekedar bekerja untuk kelangsungan hidupnya," katanya.Namun demikian, Susi sepakat dengan pernyataan Presiden gejala pengrusakan lingkungan hidup termasuk pantai akibat abrasi ini adalah persoalan serius. "Saya kira, baik sekali adanya sentilan dari presiden ini. Tinggal bagaimana kita semua menyikapinya," tegas Susi.Apalagi menurutnya sudah jelas, pelaku pengrusakan hutan mangrove itu bukanlahmasyarakat dan nelayan. "Saya sejak kecil sudah hidup bersama nelayan dan masyarakat di Pangandaran ini. Saya paham betul bagaimana mereka menggantungkan hidupnya dari alam, sehingga betul-betul kelestarian alamnya mereka jaga dengan baik," kata pengusaha eksportir hasil laut ini.
(mar/)