Jika tetap membandel, bajaj-bajaj ini akan ditilang. Namun, untuk sementara pihaknya masih melakukan sosialisasi.
"Kalau tetap membandel, akan kami tilang bajaj yang mangkal di sana jika masa sosialisasi selesai," ujar Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi, saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas di lapangan sudah bekerja mengusir bajaj," terangnya.
Syahrul yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Sepeda Indonesia (KSI) mengakui keberadaan lajur sepeda ini belum sepenuhnya sesuai dengan harapan pesepeda. Sebab, dari aspek keamanan dan keselamatan pesepeda belum terjamin.
"Jalur ini memang masih memungkinkan diserebot motor, tapi kita tidak berharap terjadi kecelakaan menimpa pesepeda. Maka itu aspek keselamatan jalan akan kami terapkan segera," janji Syahrul.
Penyediaan fasilitas lajur khusus sepeda ini telah tertuang dalam surat keputusan Gubernur DKI Jakarta No 680 tahun 2011 tentang penetapan lajur sepeda dari Jalan Mahakam (taman ayodia) sampai Jalan Prapanca. Hanya saja untuk lajur Prapanca (Melawai-Prapanca) baru akan dikerjakan setelah pembangunan fly over Antasari-Blok M selesai. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, secara langsung meresmikan sepanjang 1,4 KM ini. Rencananya, lajur ini akan diikuti lima daerah lainnya di ibukota.
(lia/gun)











































